Bupati Sleman Resmikan TK ABA Dukuh 3 dan Masjid Darul Huda 2 Banyumeneng Gamping Sleman

Bupati Sleman Resmikan TK ABA Dukuh 3 dan Masjid Darul Huda 2 Banyumeneng Gamping Sleman

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN — Bupati Sleman, Drs H Sri Purnomo, MSi, resmikan TK ABA Dukuh 3 dan Masjid Darul Huda 2 Banyumeneng, Banyuraden, Gamping, Sleman, Ahad (29/12/2019).

Pada pagi hari itu, merupakan momen bersejarah bagi perkembangan pendidikan di desa Banyuraden. Terutama perjuangan dakwah Muhammadiyah di bawah Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Banyuraden, Gamping, Sleman.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Meskipun perjuangan di tingkat ranting, tetapi sebenarnya perjuangan nyata inilah sebagai sumbangsih dakwah akar rumput yang paling penting, mengingat perjuangan di tingkat ranting inilah yang secara langsung berhadapan dengan masyarakat luas.

Semakin hari, kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di TK ABA Dukuh 3 dusun Banyumeneng, Banyuraden, Gamping, Sleman, semakin meningkat.

Keberhasilan dalam mendidik kader Muhammadiyah dan bangsa, terpampang nyata. Berilah amanah pada ahlinya, beginilah jadinya, anak-anak didik semakin mantap dan berprestasi bersama TK ABA Dukuh 3.

Kalau mengingat dahulu sebelum gedung TK ABA Dukuh 3 jadi seperti sekarang ini, gedung yang dimiliki kecil: hanya ada dua ruang yang ditempatkan banyak barang.

Selain itu, kondisi tahun lalu masih jauh dari layak, termasuk gaji para guru yang sangat tidak layak.

“Saya sebagai ketua komite terus berupaya semaksimal mungkin agar pendanaan bulanan bisa terpenuhi,” ungkap Fitri Sukmawati.

Perjuangan seperti itu, bagi Fitri Sukmawati, tidak lepas dari jasa para sesepuh Muhammadiyah dan Aisyiyah setempat serta masyarakat luas yang ikut memberi sumbangsih besar pada dakwah Muhammadiyah dan Aisyiyah, yaitu Drs H Samino Syinta Wibawa yang telah memberikan dana besar dan perubahan besar. “Selain itu ada pak Paidi dan tokoh masyarakat setempat,” ungkap Fitri.

Pada kesempatan itu, Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo, MSi, sangat senang. “Karena banyak peran stakeholder, orang tua siswa dan masyarakat,” kata Sri Purnomo.

Jumlah siswa yang awalnya hanya 15 siswa, sekarang sudah mencapai angka 43 siswa untuk dua rombongan belajar (rombel).

“Inilah bukti kerja keras para guru yang profesional dan bermind set ikhlas serta ibadah melalui mendidik siswa,” ungkap Sri Purnomo, yang menambahkan beginilah jika diserahkan pada ahlinya pasti akan berhasil. (Fitri Sukmawati)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow