Berdakwah dengan Karya, Masjid Al-Kautsar Piyungan Launching Buku "Lampah Dakwah"

Berdakwah dengan Karya, Masjid Al-Kautsar Piyungan Launching Buku "Lampah Dakwah"

Smallest Font
Largest Font

BANTUL - Untuk mendokumentasikan sekaligus memeriahkan dakwah, Takmir Masjid Al-Kautsar, Bintaran Kulon, Piyungan melaunching sebuah buku berjudul "Lampah Dakwah". Launching sendiri digelar di sela Kajian Iktikaf Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Piyungan di Masjid Al-Kautsar pada Selasa (2/4) yang diisi oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Dr. K.H. Tafsir. 

Buku ini, menurut Iki Tabah Pujianan, Wakil Ketua Takmir Masjid Al-Kautsar, adalah bentuk apresiasi takmir terhadap antusiasme dan kemauan masyarakat untuk meramaikan dakwah di Masjid Al-Kautsar. Untuk itu, nantinya buku ini akan dibagikan secara gratis kepada jamaah.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

"Nanti kami sediakan gratis untuk jamaah sekalian, karena ini bagian dari apresiasi kami atas berbagai program yang telah dilaksanakan dan diramaikan," tuturnya.

Selain itu, adanya buku ini adalah bentuk dokumentasi atas perjalanan dakwah yang ada di Masjid Al-Kautsar. Seperti dijelaskan Tabah, bahwa selama Ramadhan, Masjid Al-Kautsar telah menyelenggarakan berbagai kegiatan dakwah, tak hanya terbatas kajian, namun juga kegiatan sosial.

"Karenanya, dokumentasi dipandang perlu untuk membuat dakwah ini bagian dari sejarah. Agar kita bangga akan dakwah kita sendiri," jelasnya.

Untuk diketahui, buku "Lampah Dakwah" berisikan materi-materi kajian yang telah diselenggarakan di Masjid Al-Kautsar. Di antaranya ada materi tanya jawab agama, yang diambil dari buku Tanya Jawab Agama jilid 1-8. Kemudian di dalamnya juga ada penjelasan tentang rangkaian program dakwah Masjid Al-Kautsar selama satu periode terakhir.

Tafsir dalam kesempatannya mengajak jamaah untuk membeli dan memberdayakan umkm yang berasal dari persyarikatan terlebih dahulu. Termasuk jika ada produk atau jasa yang ditawarkan oleh Masjid Al-Kautsar. Menurutnya, mengutamakan membeli atau memakai jasa dari pihak internal persyarikatan adalah bentuk pemberdayaan terhadap sesama.

"Coba dari perputaran uang yang menyentuh angka triliunan itu, seberapa besar yang kita peroleh? Rata-rata kita itu masih membelanjakan harta kita kepada orang lain. Maka mari mulai sekarang kita belanjakan kepada orang kita sendiri. Ini juga bentuk pemberdayaan," tuturnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow