Suara ‘Aisyiyah Adakan Gerakan Literasi sebagai Pilar Gerakan Keilmuan
YOGYA – Gerakan Literasi Suara ‘Aisyiyah merupakan salah satu program Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah yang dimulai sejak Juli 2021. Program ini dilakukan secara periodik sesuai ketersediaan Majalah Suara ‘Aisyiyah (SA). Ada dua macam program, yaitu berbagi Majalah SA pada komunitas taman baca di DIY yang membutuhkan dan sedekah buku dengan penggalangan dana (donatur) untuk operasional Majalah SA bagi taman baca di luar DIY yang membutuhkan.
Salah satu visi misi SA yang juga menjadi dasar terbentuknya program Gerakan Literasi Suara ‘Aisyiyah adalah ‘Aisyiyah dapat menjadi bagian dari gerakan ilmu sebagaimana menjadi mandat dalam pokok pikiran Muhammadiyah abad kedua, bahwa salah satu agenda strategisnya adalah gerakan keilmuan.
“Hal itu menjadi penanda Muhammadiyah sebagai gerakan modern dan berkemajuan, serta sebagai pilar gerakan keilmuan ‘Aisyiyah,” kata Hajar Nur Setyowati, S.S., S.Thi., M.A. (Pemimpin Redaksi Majalah Suara ‘Aisyiyah) pada mediamu.com.
Majalah SA terbit pertama kali pada Oktober 1926. Sebelumnya terbit dalam bentuk lembaran Istri-Islam di Suara Muhammadiyah (1925). Kini usia SA 95 tahun (berdasar penanggalan masehi/1926) dan 98 tahun (berdasar penanggalan hijriyah/1345).
Hajar juga menyampaikan keprihatinannya terkait tingkat literasi di Indonesia yang masih rendah. Tantangan seiring meningkatnya kemajuan teknologi, bahwa kultur, landasan, dan minat membaca tetap perlu dibangun, karena membaca dapat meningkatkan tingkat konsentrasi, kemampuan refleksi, dan analisis.
Iqra’ (membaca) dapat diartikan membaca realitas, membaca buku, dan membaca ilmu pengetahuan lain. Ketika tumbuh kultur dan minat baca, serta menjadi kebutuhan pada diri seseorang, maka dalam penggunaan gawai akan lebih meluangkan waktu untuk membaca serta mencari knowledge saat mengakses youtube, facebook, instagram, dan media sosial lain.
SA dengan tagline “Inspirasi Perempuan Berkemajuan” memiliki beberapa rubrik, seperti berita (isu-isu aktual), liputan utama, kalam, keluarga sakinah, pendidikan, kesehatan, opini, wawasan, budaya, dinamika organisasi, dan lain sebagainya. Bertujuan merespon perubahan zaman, memberikan pencerahan, serta seputar Islam dan perempuan berkemajuan.
“Kurangnya donator untuk biaya operasional taman baca di luar DIY menjadi kendala dalam program Gerakan Literasi Suara ‘Aisyiyah dan juga di masa pandemi ini terjadi penurunan pemasaran,” jelasnya.
Pendistribusian yang biasanya dilakukan melakukan pimpinan daerah, kini karena kondisi tatap muka yang jarang sehingga pendistribusian kurang memungkinkan, sehingga solusi sementara adalah memperkuat literasi melalui website Suara ‘Aisyiyah.
Program Gerakan Literasi Suara ‘Aisyiyah hadir sebagai salah satu solusi bagi taman baca yang membutuhkan dan dapat diakses dengan dengan melakukan pendaftaran taman baca melalui link googleform https://bit.ly/GerakanLiterasiSuaraAisyiyah. Langganan dan donasi untuk Majalah SA dapat melalui facebook Suara ‘Aisyiyah, instagram@suaraaisyiyah, atau https://suaraaisyiyah.id/info-berlangganan/ dengan harga Rp 14.000 untuk Pulau Jawa dan Rp 17.000 untuk luar Pulau Jawa.
“Dengan Gerakan Literasi ‘Aisyiyah diharapkan dapat meningkatkan akses literasi semua kalangan, termasuk warga ‘Aisyiyah, perempuan, masyarakat pedesaan, juga kelompok-kelompok lain untuk meningkatkan wawasan. Sehingga melalui majalah dan buku, masyarakat dapat melek literasi,” tegasnya. (*)
Wartawan: Afifatur Rasyidah I.N.A.
Editor: Sucipto
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow