Awas, Ada yang Suka Membentur-benturkan Muhammadiyah di Medsos
YOGYAKARTA — Perebutan informasi di dunia maya sekarang semakin ramai dan rumit. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan Islam menunjukkan posisi meningkat dibandingkan beberapa tahun silam. Meski begitu ormas bentukan Kiai Dahlan ini harus tetap bekerja keras karena sebagai ormas besar posisi dalam mesin pencarian masih di bawah kelompok lebih kecil.
Materi IV (hari kedua) Pengajian Ramadhan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membahas tema “Dakwah Viral di Era Disrupsi dan Pandemi.” Hadir sebagai narasumber adalah Ismail Fahmi, Ph.D., Founder Drone Emprit. Dalam acara yang dimoderatori Dedi Rustandi, S.Pd., ini diiikuti sekitar 200 peserta.
Menurut Ismail Fahmi, dari data Juli 2020, secara kelembagaan Muhammadiyah diwakili suaramuhammadiyah.id berada di posisi 2.117 (peringkat Indonesia) dan 124.141 (posisi global). Di bawahnya selang dua nama ada muhammadiyah.or.id di 2.404 (Indonesia) dan 153.445 (global). Di atasnya ada dari kelompok-kelompok lain bahkan ada portal berita yang digawangi aktivis Muhammadiyah.
Sebagai orang Muhammadiyah, Ismail Fahmi mengaku sangat bangga dengan data tersebut, karena beberapa tahun sebelumnya nama persyarikatan ini belum terlihat dalam peringkat atau masih jauh di bawah. Muhammadiyah mulai menyadari pentingnya informasi di dunia maya.
Ia mengeluarkan data pengguna sosial media di Indonesia. Selama tiga tahun berturut-turut (2018, 2019, dan 2020) YouTube tidak tergoyahkan di posisi paling atas dengan 43 persen (2018), 38 persen (2019), dan 38 persen (2020). Posisi di bawahnya terjadi penggeseran, tahun 2018 Facebook dengan 41 persen, tahun 2019 WhatsApp dengan 33 persen, dan tahun 2020 WhatsApp dengan prosentase naik menjadi 34 persen.
Angka-angka itu tidak sekadar menunjukkan posisi tetapi juga pengguna yang terus meningkat. Aplikasi medsos baru TikTok jumlah viewer makin menanjak. Penonton TikTok saat ini mencapai 1,3 milyar. Dulunya isi TikTok hanya hura-hura, tidak jelas, tetapi belakangan sudah dipakai untuk hal-hal serius. Dakwah berdurasi pendek juga mulai ada.
Pengguna medsos, lanjutnya, dipenuhi generasi milenial. Dari data yang ia sampaikan, generasi milienial (umur 25 tahun – 34 tahun) mencapai 20,6 persen. Di bawahnya adalah generasi Z (18 tahun – 24 tahun) 16,1 persen, dan umur 13 tahun – 17 tahun sebanyak 7,1 persen, dengan laki-laki masih mendominasi dibandingkan perempuan. Umur 35 tahun dan seterusnya prosentase penggunaan medsos sangat rendah.
Ia menyarankan, Muhammadiyah dan warganya perlu memanfaatkan beragam media sosial untuk memberitakan hal baik dari amal usahanya. “Banyak-banyakan konten saja. Banjiri medsos dengan informasi Muhammdiyah. Gunakan semua plarform, Twitter, FB, IG, youtube, dan TikTok,” tandas Ismail Fahmi.
Fahmi juga mengingatkan, karena “bermain” medsos teramat mudah, maka ada berbagai kepentingan di balik para “pemain”. Ya politik, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Nama Muhammadiyah sering dicatut sana-sini, kadang pencatutan ini untuk membenturkan dengan pihak lain baik kelompok berbeda maupun pemerintah.
Ia menyebut ketika muncul kabar di medsos bahwa Muhammadiyah akan mendirikan Bank Syariah Muhammadiyah. Berawal dari rencana penggabungan beberapa bank syari’ah plat merah dalam satu wadah Bank Syari’ah Indonesia. Ketika itu, katanya, Muhammadiyah khawatir kepentingan UMKM terus diabaikan. “Nah, konsen Muhammadiyah disini, tentang nasib UMKM,” ungkapnya.
Kemudian diisukan Muhammadiyah akan menarik uangnya dari bank syari’ah dan akan mendirikan bank sendiri. Bahkan muncul pencarian dukungan yang seakan-akan resmi dari Muhammadiyah. Informasi seperti itu ramai sekali, karena terus “digoreng” para penunggang gelap.
“Saya sempat mencari tahu sumber awal kabar itu. Ternyata memang bukan Muhammadiyah. Adalah sekelompok yang kepengin membenturkan Muhammadiyah dengan lainnya. Bagi Muhammadiyah, ketika ada jaminan nasib UMKM tidak diabaikan, ya sudah. Konsen awal kan disitu. Nah, awas para penunggang gelap ini. Sebaiknya hindari pro-kontra yang tidak perlu,” tegas Ismail Fahmi. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow