Aksi Mahasiswa Aksi Peduli dan Berdo’a untuk Negeri

Aksi Mahasiswa Aksi Peduli dan Berdo’a untuk Negeri

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Aliansi cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-DIY — dikoordinir oleh DPD IMM DIY Bidang Hikmah — menggelar aksi demonstrasi.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Aksi yang merupakan ungkapan unjuk rasa peduli IMM pada negeri ini, didahului longmarch dari Kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta di Jl Sultan Agung dan berujung di Titik Nol Kilometer dengan berjalan damai.

“Saya salut dengan adik-adik IMM ini. Semua arus dari depan Kantor Pos menuju kawasan Jl KH Dahlan, Jl Bhayangkara Ngupasan dan terminal Ngabean berjalan lancar,” ungkap Kompol Kusila, MSn, Kapolsek Ngampilan.

Adapun latar belakang aksi itu dipicu oleh anjloknya kurs rupiah. Dan hal tersebut mengakibatkan kenaikan hutang negara. Menurut mereka, kenaikan hutang negara diperparah oleh kondisi pangan Indonesia yang belum berdaulat. Ini dapat dilihat dari masih terlalu banyaknya pemerintah mengimpor kebutuhan pokok pangan Indonesia, yang seharusnya bisa disuplai oleh petani Indonesia.

Mengingat nawacita yang diusung Presiden RI, Ir Joko Widodo, bahwa presiden berjanji untuk mewujudkan kemandirian ekonomi, maka pemerintah harus kembali bekerja. “Jangan sampai terlena hingga menyebabkan dampak negatif bagi masyarakat,” kata Suyoto, Ketua Bidang Hikmah DPD IMM DIY.

Menurut Suyoto, pemerintah harus hentikan impor luar negeri. “Segera bangun investasi yang berkelanjutan,” tandas Suyoto.

Selain itu, kegiatan aksi juga menyoroti kebijakan pemerintah terhadap kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Bagi mereka, kenaikan harga BBM justru akan mengganggu meningkatnya perekonomian, khususnya proses distribusi barang dagang dalam negeri.

Adapun aksi mahasiswa itu, menuntut dan mendesak pemerintah untuk bertanggung jawab atas kondisi perekonomian Indonesia dan segera menstabilkan harga, mendesak pemerintah, terkhusus Presiden RI, untuk memenuhi janjinya sebelum usai periode ini dan menyelesaikan nawacita empat tahun.

Selain itu, mendesak pemerintah untuk menghentikan kelebihan impor yang mematikan usaha rakyat dalam negeri.

Juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan produk-produk dalam negeri serta menekan pemerintah untuk menurunkan harga BBM, yang berdampak kepada proses distribusi barang dagang dalam negeri.

“Mari kita bangun ekonomi yang berdikari dan kita belanjakan uang kita untuk membeli produk-produk lokal,” pesan Suyoto pada masyarakat Indonesia. (Rahma)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow