Afnan Hadikusumo Apresiasi PDM Kulonprogo yang Gelar Kethoprak "AR Fakhruddin"
WATES — Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo melakukan terobosan besar dalam menjalankan strategi dakwah.
Muhammadiyah Kulon Progo, seperti disampaikan Ketua PDM Kulon Progo, HM Syaifuddin, S.Sy, S.Th.I, melakukan pendekatan melalui dakwah kultural. “Dakwah ini direalisasikan dalam pagelaran kethoprak,” tandas HM Syaifuddin, didampingi Agung Mabruri Asrori selaku ketua panitia.
Pagelaran kethoprak Muhammadiyah dalam rangka milad ke-109 Muhammadiyah diadakan di halaman parkir Stadion Cangkring, Wates, Kulon Progo, Sabtu (15/9/2018) malam, yang dihadiri Drs M Afnan Hadikusumo (anggota DPD RI Dapil DIY), Drs H Sutedjo (Wakil Bupati Kulon Progo), Gita Danu Pranata, SE, MM (Ketua Umum PWM DIY) dan Ir Hamam Muttaqim (anggota DPRD DIY).
Pada kesempatan itu, Ketua Umum PWM DIY, Gita Danu Pranata, mengatakan, kesenian — khususnya ketoprak — dapat dijadikan sebagai media dakwah. “Selain itu juga sebagai media komunikasi antara eksekutif, legislatif, senator, dan pimpinan persyarikatan Muhammadiyah dengan masyarakat,” kata Gita Danu Pranata, yang menambahkan M Afnan Hadikusumo, calon DPD RI wakil Muhammadiyah DIY, sangat peduli terhadap seni.
Sedangkan Ketua LSBO (Lembaga Seni, Budaya dan Olahraga) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, KRT Akhir Lusono, MM, mengatakan, kethoprak yang diselenggarakan LSBO PDM Kulon Progo dan lintas majelis, khususnya MPK (Majelis Pendidikan Kader) yang diketuai Agung Mabruri Asrori, merupakan hal yang sangat apresiatif.
“Terlebih seluruh stakeholder di Muhammadiyah ikut berpartisipasi,” tandas Akhir Lusono, yang menambahkan M Afnan Hadikusumo yang merupakan anggota DPD RI Dapil DIY dan calon DPD RI dari Muhammadiyah DIY pun ikut berpartisipasi.
Menurut Ketua LSBO PWM DIY, KRT Akhir Lusono, MM, kethoprak ini mengangkat kisah AR Fakruddin dengan judul “Jumuduling Surya Saka Banaran”.
“Ini sangat luar biasa,” kata Akhir Lusono.
Sebagai seorang yang diberi amanah di LSBO PWM DIY, Akhir Lusono merasa bangga. “Karena kethoprak Muhammadiyah yang diinisiasi PDM Kulon Progo ini semoga menjadi pengungkit dan pembangkit seni budaya di lingkungan Muhammadiyah agar bisa berkibar,” kata Akhir Lusono.
Kisah dalam kethoprak ini sangat kontekstual. Di mana kebaikan, kesederhanaan, kesopanan, dan kejujuran tokoh Muhammadiyah yang pernah menjadi ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah beberapa periode sangat patut dicontoh dan diteladani para generasi penerus kader Muhammadiyah di era milineal atau zaman now.
Pada kesempatan itu, Drs M Afnan Hadikusumo, anggota DPD RI Dapil DIY, mengapresiasi kegiatan yang digelar PDM Kulon Progo. “Hal ini salah satu bentuk budaya sebagai media dakwah dan bisa dikembangkan lagi ke luar lingkungan Muhammadiyah,” papar Afnan Hadikusumo.
Bagi Afnan, sosialisasi program pemerintah melalui kesenian akan lebih mengena kepada masyarakat tingkat akar rumput. “Untuk itu perlu dikembangkan lebih lanjut supaya Muhammadiyah lebih peduli pada dunia kesenian,” tandas Afnan, yang menambahkan hal itu untuk dijadikan media dakwah bil isan maupun dakwah bil hal.
“Hal ini menunjukkan bahwa Muhammadiyah tidak anti terhadap budaya, sebagaimana dipersepsikan oleh masyarakat selama ini,” papar Afnan Hadikusumo.
Seperti disampaikan Afnan Hadikusumo, saat ini dibutuhkan uluran tangan dari banyak pihak untuk mengembangkan metode dakwah melalui media kesenian ini. “Karena untuk saat ini tidak banyak yang tertarik dengan metodologi semacam ini,” pungkas Afnan Hadikusumo. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow