Wisata Syari’ah, Dicanangkan 2013 Sekarang Belum Berwujud
YOGYAKARTA — Sekretaris Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Drs H Ahmad Muhsin Kamaludiningrat, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2013 DIY sudah dicanangkan sebagai destinasi wisata syari’ah oleh Kementerian Pariwisata. Sayangnya, hingga saat ini belum difollow up oleh pihak-pihak terkait.
“Ketika itu masih era Presiden SBY. Pencangan DIY sebagai destinasi wisata syari’ah bersama dengan 11 provinsi lain di Indonesia. Ini merupakan kerja sama Menteri Pariwisata ketika itu dengan DSN (Dewan Syari’ah Nasional) MUI,” ungkapnya dalam Bincang-Bincang Pariwisata Seri-1 bertema Menyiapkan Yogyakarta sebagai Destinasi Wisata Halal, Rabu 15 Agustus 2018.
Sebagai nara sumber dalam acara yang diselenggarakan Siva Management tersebut adalah Tazbir (pengamat pariwisata), Udhi Sudiyanto (Ketua Asita DIY), dan Trijoko (Ketua BPPOM). Acara juga dihadiri Ketua MUI DIY, Thoha Abdurrahman.
Selanjutnya Kamaludiningrat mengatakan, setelah pencanangan DIY sebagai destinasi wisata syari’ah, MUI DIY melakukan beberapa kegiatan untuk mendorong agar program tersebut segera teralisasi. “Antara lain kami mengadakan semiloka. Alhamdulillah ketika itu respon masyarakat luar biasa,” tegasnya.
Pengamat pariwisata, Tazbir mengatakan, sampai saat ini sudah ada tiga provinsi yang memperoleh penghargaan tingkat internasional dalam hal Halal Tourism, yakni Aceh, Lombok, dan Sumatera Barat. “Mereka sudah mengembangkan halal tourism secara baik,” kata Tazbir yang pernah menjadi Kepala Dinas Pariwisata DIY.
DIY memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya, seperti heritage dan kuliner. “Tapi belum pernah digerakkan sebagai destinasi wisata halal,” tutur Tazbir.
Ia berharap, acara Bincang-Bincang Pariwisata ini ditindaklanjuti aksi nyata bersama instansi terkait, termasuk pemerintah daerah. “Pasti mempan,” tandasnya. (her)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow