Tak Perlu Bingung Manfaatkan Medsos untuk Bisnis, Inilah Kuncinya
YOGYA – Bingung mengelola media sosial untuk pengembangan bisnis? Hal ini banyak dialami pebisnis pemula. Banyaknya pilihan sosmed mengakibatkan tidak fokus dalam mengelola. Ada saran menarik disampaikan Latif Setiawan, penulis buku CRM.
“Satu orang hanya mengelola satu media sosial,” katanya.
Pada JSM Morning Talk ke-14, Rabu (13/10), Latif berbagi pengalaman menggarap medsos, khususnya Facebook. Menurutnya, sering kali seseorang yang ingin mengembangkan bisnis lewat medsos mengalami kesulitan karena merasa terlalu banyak yang harus dikerjakan. Akibatnya, hasil menjadi tidak maksimal.
“Biasanya jika penjualan fokus ke Facebook, nanti yang Instagram nggak keurus,” ungkapnya.
JSM Morning Talk adalah agenda rutin tiap Rabu yang diselenggarakan Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) DIY. Tema yang diangkat hari itu “MENANG-is FACEBOOK STORYTELLING”. Kegiatan ini dihadiri banyak peserta dari berbagai daerah, seperti Surabaya, Bangka, dan tentu saja Yogyakarta. Dua hostnya adalah Nur Aisyah Haifani (Azzahra Spa Muslimah) dan Taufik Ridwan (Kopi Kuden).
Latif mengemukakan pentingnya pengelola media sosial memiliki control system. Tujuannya, menentukan target harian yang harus dilakukan, siapa yang terlibat dalam pengelolaan, serta bagaimana membagi peran. Idealnya satu orang hanya mengelola satu medsos.
Dalam mengembangkan media social, khususnya FB secara organik, ada beberapa jenis konten yang bisa dibuat. Yakni, storytelling post, konten edukasi, quotes, dan repost.
Storytelling berarti berbagi cerita inspiratif dan menarik yang akan meningkatkan engagement netizen di media yang bersangkutan.
Konten edukasi berisi informasi penting yang disusun secara menarik supaya calon pembeli tertarik dengan produk yang ditawarkan. “Kayak orang ta’aruf, belum kenal makanya perlu dikenalin,” jelas Latif. Isi konten ini seperti penjelasan singkat maupun testimoni.
Kunci dari memenangkan hati calon pembeli ialah dengan membuka interaksi lewat postingan yang mengundang ketertarikan, dengan begitu akan terbangun reputasi, sehingga muncul kepercayaan. Interaksi, reputasi, dan trust.
Untuk quotes atau kutipan-kutipan, pengelola medsos dapat menggali lewat internet tentang kalimat motivasi dari tokoh-tokoh seperti Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi’i, atau para pebisnis sukses. Tentu saja, disesuaikan target pasar.
Repost, pengelola FB dapat membagikan ulang postingan-postingan dari akun lain yang menarik. Semua bahan konten tersebut disatukan dalam folder dan diurutkan secara rapi sesuai jadwal postingnya. Latif menyebutnya sebagai bank konten.
Salah satu yang dikenalkan juga adalah menyusun daftar target harian yang harus dilakukan. Misalnya, dalam satu hari itu ada berapa postingan yang perlu diunggah dan kira-kira pukul berapa harus keluar. Juga, harus menargetkan berapa akun FB yang akan ditambahkan sebagai teman, dan sebagainya.
Untuk menyusun daftar target harian, Latif menyarankan agar pengelola medisos menyediakan waktu 1-2 hari untuk menyiapkan. Sehingga nanti tinggal dijalankan secara mudah. Ia menunjukkan tampilan timeline posting miliknya. “Kalau teman-teman istiqomah, insya Allah hasilnya akan melimpah,” tuturnya.
Latif kemudian membagikan tips untuk meningkatkan skill dalam copywriting. 1) Menambah banyak bacaan, 2) Menyusun resume dari hasil bacaan, 3) Mengomparasi dengan pengalaman pribadi, 4) Menjalankan apa yang ditulis, setelah itu maka 5) Menulislah.
“Apakah kita akan langsung bagus saat pertama kali mencoba?” Menurutnya, belum tentu. Keberhasilan akan muncul dari akumulasi pengalaman berbulan-bulan setelah belajar mengelola media sosial yang dimiliki. (*)
Wartawan: Ahimsa W Swadeshi
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow