Tak Hanya Patuhi Protokol Kesehatan, Keluarga Juga Harus Tangguh dan Mandiri
SLEMAN — Selain mematuhi protokol kesehatan secara ketat, hidup di masa pandemi Covid-19 harus melakukan banyak terobosan. Misalnya, membentuk keluarga hijau, tangguh, sehat, dan mandiri. Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY merealisasikannya dalam bentuk pelatihan budi daya sayur dengan hidroponik dan aquaponik.
Dua TK ABA yang menjadi sasaran program tersebut adalah TK ABA Ngabean, Tempel, dan TK ABA Candi, Pakem, Sleman. Dua TK ABA ini dikunjungi PWA DIY pada Kamis 6 Agustus 2020. Program di atas adalah bagian dari Gerakan Keluarga Resilient/Lenting yang merupakan progam Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA).
Peserta tidak hanya diajarkan menanam menggunakan hodroponik dan aquaponik, juga cara melakukan penyemaian sayur. Agar, jika ingin menanam kembali setelah panen atau ingin menambah media tanam, ibu-ibu guru dan anggota ‘Aisyiyah tidak perlu repot membeli bibit tanaman.
Peserta pelatihan terdiri dari perwakilan guru TK ABA, perwakilan Majelis Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Tempel dan Pakem serta, Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) Banyurejo dan Purwobinangun. Selain itu, ada perwakilan petugas kebersihan sekolah, wali murid, kepala dusun, dan perwakilan komite sekolah.
Menurut Hanik Rosyada, Wakil Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Sleman, masyarakat Sleman kebanyakan memiliki lahan luas untuk bercocoktanam. Meski begitu, cara hidroponik dan aquaponik dapat menambah hasil pertanian serta perkebunan untuk memperkuat ketahanan pangan. Lahan lain yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk tanaman lain.
“Walaupun dicibir, wong lahane akeh kok nganggo hidroponik, biarkan saja,” tegasnya. Kegiatan ini akan dirasakan manfaatnya setelah dicoba dan membuahkan hasil.
Tri Pandriati, Kepala TK ABA Candi menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan media tanam tersebut. “Semoga program green school sukses dan dapat bermanfaat bagi ketahanan pangan, menjadi semangat dan support bagi keluarga Pimpinan Cabang Pakem dan Pimpjnan Ranting Purwobinangun,” katanya.
Sedangkan Yuni Purwati, dari Majelis Dikdasmen PWA DIY, mengatakan, “Harapan saya program ini dapat berkelanjutan, tidak hanya di kalangan sekolah, juga disampaikan ke walimurid dan masyarakat sekitar.”
Ia juga berharap, program ini tidak hanya sementara, sehingga setelah pandemi usai Keluarga Lenting dapat terwujud. “Keluarga yang terpuruk akibat Covid-19 dapat bangkit kembali bahkan lebih tangguh dan mampu melesat,” tegas Yuni Purwati. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow