Sri Purnomo Bekali Diri dengan Banyak Pengetahuan

Sri Purnomo Bekali Diri dengan Banyak Pengetahuan

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN — Kabupaten Sleman maju dan berkembang, terwujud berkat kerjasama yang selaras antara kinerja aparatur dan partisipasi masyarakat.

Dan, Sri Purnomo selalu menyimak saran dan kritik konstruktif sebagai penyemangat untuk melakukan perbaikan. Inilah indahnya demokrasi dalam mewujudkan kehidupan civil society yang berdaulat

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Sore hari setelah matahari mulai sedikit bersahabat, Affan Safani Adham dari MediaMu menemui Bupati Sleman Drs H Sri Purnomo, Selasa (1/12/2020).

Terlihat setelah memberi makan ikan-ikannya, Sri Purnomo menyirami tanaman pekarangan yang berada di Rumah Dinas Bupati Sleman.

“Jika pagi hari tidak sempat menyiram, sore hari menjadi waktu tepat memberikan kebutuhan air untuk tanaman,” kata Sri Purnomo, yang menambahkan supply air penting lantaran dari pagi hingga siang tanaman habis diterjang terik matahari sehingga mereka butuh asupan air untuk proses fotosintesis dan respirasi.⁣

Di halaman rumah dinas Bupati Sleman itu, Sri Purnomo menanam beberapa jenis bibit pohon. Mulai dari ketapang, rambutan, durian, jambu biji, jambu dalhari dan manggis.⁣

Di usianya yang tidak muda lagi, waktu untuk membaca malah berkurang. Selain kesibukan untuk mengurusi Kabupaten Sleman, waktu luang yang tidak banyak juga dipergunakan Sri Purnomo untuk mengaso atau mengobrol dengan keluarga.

“Kita seharusnya bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan membaca, ikut webinar atau kursus-kursus online,” kata Sri Purnomo. “Jangan lelah untuk terus belajar.”

Kalau kebetulan ada waktu luang, Sri Purnomo membayangkan mau jadi kaum rebahan saja: baca koran, buku dan sebagainya. “Tapi kok badan malah gampang capek kalau terlalu lama nggak ngapa-ngapain,” paparnya.

Kalau sudah begitu, biasanya Sri Purnomo lantas pergi ke garasi, nyangking sepeda buat gowes. Dan rute paling jauh paling cuma sampai Turi.

Kalau tidak gowes, Sri Purnomo biasanya berjalan di sekeliling rumah dinas, jogging atau lari sampai 10 km. “Cukup untuk membakar lemak-lemak,” kelakarnya.

Menurutnya, kita harus membekali diri dengan banyak pengetahuan. “Ke depan, bukan hanya ijazah yang menjadi penentu, tetapi skill dan pengalaman,” kata Sri Purnomo, yang berharap kepada generasi muda menjelang masa depan yang kompetitif harus dengan kesiapan diri yang lebih matang.

Kita selalu membayangkan rapat itu melelahkan. Apalagi kalau jadwalnya padat dan waktunya kejar-kejaran. Dan, konsekuensi bekerja dalam sebuah tim besar memang demikian. Tapi tidak demikian yang dialami Sri Purnomo.

“Saya kok malah merasa asik ya. Estafet dari forum satu ke forum selanjutnya dan bertemu dengan orang berbeda serta membahas topik yang berbeda pula,” ungkapnya.

Dikatakannya, pikiran selalu jadi segar dan pengetahuan terus bertambah. Ada kalanya menguras emosi juga, tapi bukan marah. “Maklum karena harus ngemong banyak orang dengan beragam kepentingan,” tandasnya.

Berkhidmat di Muhammadiyah artinya meneladani Nabi Muhammad SAW. “Bentuk meneladani itu bisa dengan berbuat dan beramal untuk mencerdaskan, mencerahkan, menggerakkan dan juga menggembirakan umat,” kata Sri Purnomo.

Dikatakannya, selama 108 tahun Muhammadiyah telah berusaha dengan keras untuk berada di jalur itu. “Semoga kita sebagai warga Muhammadiyah mampu istiqamah untuk terus menghadirkan khaira ummah, ummatan wasatha dan rahmatan lil-‘alamin di muka bumi,” ujar Sri Purnomo.

Sebagai kader Muhammadiyah, Sri Purnomo bangga dengan kiprah Muhammadiyah yang berada di garda depan dalam meneguhkan solidaritas kehidupan bangsa Indonesia.

“Selalu berfikir kritis dan dinamis menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih beradab,” kata Sri Purnomo.

Di sisi lain Drs H Sri Purnomo, MSi, Bupati Sleman, mendukung penuh dan sangat mengapresiasi upaya Muhammadiyah dalam meneguhkan gerakan keagamaan hadapi pandemi Covid-19 dan masalah negeri Indonesia. “Semoga senantiasa menjadi organisasi penyelamat dan penyejuk umat,” kata Sri Purnomo, yang dalam berbagai kesempatan selalu mengajak masyarakat Sleman untuk tersenyum.

Menurut Sri Purnomo, di tengah situasi sulit yang tengah kita hadapi bersama, senyum bisa jadi pelega hati untuk kemudian menjadi pengingat. “Mari tersenyum bersama-sama demi hari yang lebih cerah,” tandasnya.

Untuk kesehatan dan keselamatan warga masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini, Sri Purnomo juga turut berdoa. “Tetapi, alangkah baiknya jika doa-doa itu juga diiringi niat dan kedisiplinan kita untuk patuh dengan protokol kesehatan. Pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak di mana saja,” papar Sri Purnomo, yang berharap kasus positif Covid-19 segera menurun dan pandemi segera berakhir agar kehidupan new normal dapat memulihkan perekonomian masyarakat. (*)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow