Songsong Muktamar ke-48, PCM Depok Sleman Undang Din Syamsuddin
SLEMAN — Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah masih akan berlangsung pada November 2022. Meski begitu, warga Muhammadiyah di seluruh penjuru Nusantara tetap semangat dalam menyongsong hajat permusyawaratan tertinggi tersebut dengan berbagai acara. Salah satunya dari Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Depok, Sleman, dengan mengadakan Pengajian Ahad Pagi (21/8), di Aula SD Muhammadiyah Condongcatur.
Pengajian Ahad Pagi ini terasa sangat spesial karena menghadirkan Din Syamsuddin, yang merupakan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015. Pengajian juga dihadiri oleh Ketua PCM Depok, Jumiran beserta jajarannya, Wakil Ketua PWM DIY, Untung Cahyono, PCA Depok, AMM Depok, serta para warga Muhammadiyah Depok.
Dalam pengajian ini juga, terdapat agenda pentasyarufan zakat, infaq, shadaqah dari Lazismu Kantor Layanan Depok, Sleman kepada para penerima yang membutuhkan. Selain itu, juga diadakan bakti sosial pengecekan kesehatan gratis bekerjasama dengan Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD).
Di hadapan warga Muhammadiyah Depok, Pak Din, sapaan akrab Din Syamsuddin, menjelaskan makna dari Islam Berkemajuan yang digagas oleh KH. Ahmad Dahlan, yakni sebagai pemahaman keislaman yang sesuai serta baik dan bermanfaat bagi semua ruang dan waktu, artinya Islam yang selalu dinamis. Islam juga harus hadir memberikan jawaban dan solusi terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh manusia.
“Selain sesuai dan bermashlahat bagi ruang dan waktu, Islam yang berkemajuan adalah Islam sebagai agama peradaban, yaitu agama yang selalu memberi jawaban terhadap semua permasalahan yang dihadapi umat manusia,” jelas Pak Din.
Lanjutnya, salah satu etos dari Islam Berkemajuan adalah menjadikan hidup ini lebih baik dan maju dari waktu ke waktu. Adapun, tolak ukur dari berkemajuan itu terkait pemahaman dan ke-beragama-an umat Islam haruslah maju.
Pak Din juga menuturkan jika kehidupan umat juga harus lebih baik dan meraih keunggulan atau keterbaikan melalui keislaman dari umat itu sendiri. Menurutnya, berislam tidak sekadar menjadikan Islam sebagai agama ibadah atau ritual semata-mata, jauh daripada itu, Islam adalah agama akhlak, artinya agama yang menuntut pemeluknya untuk memiliki atau mengamalkan nilai akhlak, etika, dan moral dalam kehidupan nyata.
“Islam itu lebih dari sekadar ritual religion, tetapi ethical religion. Peribadatan yang kita lakukan bukanlah tujuan akhir,” ujarnya.
Menyambut Muktamar mendatang, Pak Din berpesan kepada warga dan pimpinan Muhammadiyah untuk menjaga Muktamar, agar tetap lancar, sejuk, bermartabat, elegan, dan berkualitas. Ia juga mengharapkan seluruh warga Muhammadiyah untuk tetap kompak dan bersatu, terus tingkatkan amal usaha baik kuantitas maupun kualitas, serta mampu menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya dalam rangka memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta, seperti tema Muktamar yang diusung pada tahun ini.
“Muhammadiyah harus menjadi pelopor, leading sector, dan mengajak semua kekuatan lain untuk memajukan Indonesia,” tegas Pak Din. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow