Silaturahmi Syawal dan Halalbihalal PCM Kotagede: Ikhtiar Merangkul Umat
YOGYA – Bulan Syawal menjadi bulan dengan banyak agenda menjalin silaturahmi antar sesama. Tradisi syawalan sendiri menjadi bagian tak terpisahkan dari persyarikatan Muhammadiyah, tak terkecuali di Kotagede. Syawalan keluarga besar Muhammadiyah Kotagede sendiri diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kotagede pada Jumat malam (03/05) di SD Muhammadiyah Kleco.
Dalam syawalan, Pimpinan Cabang Muhammadiyah bersama seluruh elemen Muhammadiyah Kotagede melakukan refleksi hikmah puasa dengan mengundang Bapak Mayjen. TNI (Purn) Dr. dr. H. Agus Yunianto, Sp.BS. sebagai pembicara inti syawalan. Turut hadir dalam syawalan tersebut Mantri Kemantren Pamong Praja Kemantren Kotagede, Komaru Ma’arif , S.Ip, M.Si. beserta unsur Forkompimtren Kotagede dan perwakilan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto, M.Pd.
“Kami PCM Kotagede menghaturkan taqabbalallāhu minna wa minkum mudah-mudahan Allah menerima semua amalan ibadah kita semua, amīn”, sambut Muhammad Hatta, Ketua PCM Kotagede, dalam sambutannya.
Komaru Ma`arif menegaskan posisi vital Muhammadiyah sebagai organisasi sosial dan keagamaan terbesar di Indonesia, hal ini yang kemudian diejawantahkan dalam pemberdayaan dan pembangunan moral-spiritual masyarakat Kotagede melalui PCM Kotagede. Komaru juga menyisipkan edukasi akan pentingnya memilah dan memilih sampah. Menurut hasil peninjauan pemerintah DIY, kondisi sampah di Yogyakarta sudah berada di level darurat.
“Maka dengan adanya momen yang baik ini, momen silaturahmi, momen syawalan ini, dapat meningkatkan ibadah kita, juga dengan harapan kepada bapak-ibu semua dapat berperan serta, berperan serta dalam pengelolaan sampah,” tuturnya.
Perwakilan PDM Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto menyampaikan dua pesan, pertama permohonan maaf lahir-batin syawalan 1445 H dari PDM Kota Yogyakarta; kedua , pentingnya menjaga komunikasi lahir-batin antara pemerintah dengan cabang Muhammadiyah Kotagede.
“Syawalan menjadi satu bentuk ikatan batin yang bagus antara ulama dan umara. Monggo hubungan baik kerja sama pemerintah, monggo perlu menjalin untuk bersama-sama membina masyarakat-membina umat Kotagede,” kata Akhid.
Sebelum bertausiah, Agus Yunianto yang merupakan warga Selokraman Kotagede bergurau bahwa jabatan yang melekat pada dirinya karena hasil kewajiban mengikuti wamil (wajib militer) semata.
“Kalau saya, bukan ilmu punyanya, tapi ngelmu ‘angel ketemu’… Demikian juga kalau disebut saya tentara atau jenderal podo kaget juga saya. Saya itu merasa kemarin itu jadi tentara itu hanya ikut outbound saja. Kenapa? Karena saya jadi tentara kerena tidak sengaja," guraunya.
Agus menyampaikan hasil pembelajaran K.H. Ahmad Dahlan tentang Muhammadiyah: 1). Muhammadiyah itu kritis; 2). Muhammadiyah itu inovatif; 3). Muhammadiyah itu kreatif. Agus juga mengingatkan para kader, aktivis dan simpatisan Muhammadiyah Kotagede agar tidak terlena dengan kebesaran dan kuantitas “jubah Muhammadiyah”.
“Kebesaran dan kuantitas harus diiringi dengan kualitas dan mutu karena sejatinya perjalanan ke depan akan semakin berat”, pesan Agus, menyudahi acara syawalan.
Kontributor: Ahmad Amiruddin Priyatmaja, pcmkotagede.com
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow