Seminar LP UMKM DIY Jadi Ruang Diskusi dan Upaya Atasi Persoalan Pelaku Usaha

Seminar LP UMKM DIY Jadi Ruang Diskusi dan Upaya Atasi Persoalan Pelaku Usaha

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Lembaga Pengembang (LP) UMKM PWM DIY selenggarakan seminar bertajuk “Pentingnya Komunitas untuk UMKM dan Strategi Lolos Kurasi Ekspor” (26/10). Acara yang dihelat di Gedung DPD RI Daerah Istimewa Yogyakarta ini turut menghadirkan dua narasumber penting; Ahmad Syauqi Soeratno, Bendahara Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah, dan Rika Fatimah, Dosen FEB UGM sekaligus penggagas G2R Tetrapreneur.

Seminar yang berkolaborasi dengan Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Regional DIY ini dihadiri puluhan peserta binaan dari LP UMKM PWM DIY. Turut hadir dalam acara ini Farid Ma’ruf, Ketua LP UMKM PWM DIY dan Afnan Hadikusumo, anggota DPD RI Provinsi DIY, yang sekaligus memberi keynote speech dan membuka acara.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

 Dalam sambutannya, Farid Ma’ruf menyampaikan bahwa acara ini menjadi agenda kopdar kedua bagi peserta. Selain itu, Ia berharap agar acara ini dimaksimalkan sedemikian mungkin oleh peserta.

“Selain kopdar kita juga akan saling berdiskusi kaitanya dengan perkembangan UMKM hari ini dan mungkin ada keinginan bapak ibu, bagaimana caranya untuk bisa mengembangkan UMKM ke depannya,” jelas Farid.

Afnan Hadikusumo, dalam kesempatan berikutnya, membahas kondisi UMKM hari ini sesuai pengalaman dalam bidangnya. Di DPD RI, Afnan tergabung dalam Komisi IV DPD RI yang salah satunya membidangi UMKM. Dalam pengalaman yang Ia kisahkan, setidaknya ada tiga permasalahan yang dihadapi UMKM hari ini: Bahan baku, permodalan, dan pemasaran.

Bahan Baku, menurut Afnan, masih sulit dicari oleh para pelaku UMKM sehingga memaksa mereka mencari produk impor untuk memenuhi produksi. Masalah kedua; permodalan, masih banyak dihadapi oleh pelaku usaha kecil. Masalah ketiga; pemasaran, menjadi yang paling jamak dihadapi oleh pelaku usaha.

“Pemasaran menjadi persoalan ketika produk yang sudah jadi sulit dipasarkan, bukan karena masyarakat tidak butuh, tapi karena produknya tidak dikenal,” jelas Afnan.

Oleh karenanya, dengan adanya acara ini, Afnan berharap bisa membantu pelaku UMKM agar bisa lepas dari masalah-masalah yang ada. Setidaknya, menurut Afnan, LP UMKM bisa membantu para pelaku usaha dengan membantu pemasaran produk UMKM lewat jaringan yang telah dimiliki.

“Mungkin LP UMKM bisa membuatkan pemasaran bareng, entah itu jaringan atau melalui pasar online, yang kemudian di kenalkan kepada masyarakat baik di DIY maupun di luar DIY sekalian, sehingga produk dari teman-teman UMKM DIY bisa di jual di luar DIY juga,” tuturnya.

Harapan ini Afnan tuturkan mengingat UMKM menjadi telah menjadi penopang ekonomi Indonesia selama bertahun-tahun. UMKM telah bertahan bahkan melewati krisis moneter tahun 1998 hingga terakhir pandemi Covid-19. Menurutnya, Ini terjadi karena UMKM bisa adaptif serta kreatif.

“Jadi kalo produk ini tidak bisa dijual, mereka bikin produk baru. Yang tadinya jualan pakaian pindah jadi jualan masker, yang tadinya produk meubel, karena belum dibutuhkan, pindah ke produk makanan,” jelasnya memberi permisalan.

Di akhir, ia menekankan sekali lagi harapannya agar LP UMKM bisa ikut membantu usaha-usaha kecil dan menengah yang sedang membutuhkan bantuan.

“Nah sekarang bagaimana lembaga seperti LP UMKM ini bisa membantu UMKM, minimal bisa membantu memasarkan produknya lah,” tandas Afnan.

Wartawan: Fatan Asshidqi

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow