Sarasehan PWA DIY: Manfaatkan Dunia Digital sebagai Media Dakwah

Sarasehan PWA DIY: Manfaatkan Dunia Digital sebagai Media Dakwah

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Pentingnya syiar organisasi melalui media digital harus mulai ditumbuhkan. Misalnya ‘Aisyiyah, dengan kegiatan yang banyak dan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, bisa membanjiri dunia digital dengan informasi kegiatannya.

“Ada lho yang membagi 50  bingkisan, beritanya masuk media. Kita itu membaginya sampai 500 bahkan lebih lho,” kata Ketua PWA DIY, Hj. Zulaikha, dalam sarasehan “Bijak Mengemas Syiar Organisasi Melalui Media Sosial” di Sekretariat DPD RI DIY, Jalan Kusumanegara, Jum’at (22/10).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Acara ini diikuti pengurus ‘Aisyiyah dari PWA dan PDA seluruh DIY. Tiga narasumber yang dihadirkan adalah Afnan Hadikusumo (anggota DPD RI dari DIY), Robby Habiba Abror (Ketua MPI PWM DIY), dan Heru Prasetya (Pemred mediamu.com), dimoderatori Sinta Maharani.

“Mari kita manfaatkan dunia digital ini sebagai media dakwah,” ajak Zulaikha.

Sementara itu, Afnan mengungkap data pengguna internet aktif di Indonesia, yakni sebanyak 132 juta orang. Dari sejumlah itu, 129 juta di antaranya memiliki akun media sosial. Sedangkan lama waktu yang dipakai mencapai rata-rata 3,5 jam per hari.

“Ini menunjukkan jika kita menggunakannya untuk sarana dakwah seperti syiar ‘Aisyiyah, akan sangat efektif,” katanya.

Beberapa hal yang bisa memanfaatkan media sosial adalah kegiatan sosial kemasyarakatan dan advokasi publik. “Syi’ar dan tekanan melalui medsos sangat efektif. Tetapi kalau memanfaatkan untuk mengumbar keretakan rumah tangga rasanya jangan dilakukan ibu-ibu ‘Aisyiyah,” papar Afnan.

Ia menyebut beberapa upaya pemerintah agar media sosial memberi manfaat yang banyak bagi masyarakat dan pembangunan negara. Di antaranya adalah memerangi penyebaran berita bohong atau hoax.

“Cuma kadang-kadang menjadi bertolak belakang dengan realita, karena para buzzer tetap nyaman-nyaman saja,” tegasnya.

Dunia medsos, kata Afnan, adalah dunia informasi yang sangat terbuka dan bebas, sehingga pasti memunculkan plus dan minus. Karena itu ia menyarankan menggunakan media sosial secara bijaksana.

Robby H. Abror menyitir Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 125 yang artinya “Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan cara hikmah, pelajaran yang baik, dan berdiskusilah dengan mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Menurutnya, media sosial menimbulkan dampak hebat di masyarakat.

  • Minim sosialisasi dengan lingkungan. Misalnya, kurang peka dalam memahami bahasa tubuh teman, malas menyapa teman dengan bahasa-bahasa sapaan yang baik, dan tidak peduli dengan lingkungan sekitar.
  • Rawan terjadi perselisihan. Mengapa? Karena kemampuan menjaga rahasia hilang, informasi sering tidak asli lagi, malas konfirmasi, hubungan antarpersonal dengan teman tidak lagi hangat, serta cuek, individualis, tidak lagi ingin melakukan kegiatan secara bersama-sama.
  • Muncul kejahatan cyber dan kejahatan di dunia nyata.

“Akhlaqul Sosmediyah yang dikeluarkan MPI PP Muhammadiyah harus menjadi pegangan dalam menjaga etika ketika ber-medsos. Itu adalah kode etik untuk para netizen Muhammadiyah,” paparnya. (*)

 Wartawan/Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow