KULONPROGO – Program UBAH (Usaha Berubah Hadapi Covid-19) yang diinisiasi Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sejak Oktober 2021 hingga saat ini tetap berjalan di Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Dekso, Kulonprogo.

Pada Jumat-Sabtu (26-27/11) diadakan Pelatihan Komunikasi Risiko, Penerapan Protokol Kesehatan dan Penanganan Kejadian untuk Siswa. Para guru yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan kali ini bertindak sebagai narasumber dan fasilitator.

Menurut Zaki Anwar, salah satu penanggung jawab program UBAH, kegiatan ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan mengidentifikasi risiko dan kapasitas dalam penerapan protokol kesehatan serta penggerak dalam komunikasi risiko dan penerapan protokol kesehatan.

Laki-laki yang menjadi Manajer Area Kulonprogo tersebut juga menyampaikan, dengan mengidentifikasi risiko, peserta didik dapat melihat hambatan yang dihadapi dan solusi yang dapat diambil. Sebanyak 25 peserta didik hadir dalam kegiatan itu dan didampingi walimurid.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan dan workshop yang telah diikuti 15 guru SLB Muhammadiyah Dekso. Terakhir sebelum ini, pada Senin-Kamis (15-18/11), para tenaga pendidik itu mengikuti Lokakarya Analisa Mandiri dan Perumusan Solusi Komunikasi Risiko untuk Guru di Sekolah Referensi.

Berdasarkan tuturan Zaki, para guru yang mengikuti kegiatan itu awalnya menyepakati strategi pemenuhan sarana prasarana komunikasi risiko, penerapan protokol kesehatan, serta penanganan kejadian Covid-19 di sekolah. Di antara hal-hal yang akan disiapkan ialah pengadaan wastafel, termogun, ruang isolasi, dan lainnya.

Mereka juga menyepakati adanya strategi sosialisasi melalui media KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) melalui poster, video, audio, dan lain sebagainya. “Terakhir, peserta melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) serta melakukan penanganan semisal ada yang bergejala Covid-19,” terangnya. (*)

 Wartawan: Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya