Pertashop, Terobosan Baru Amal Usaha PCM Kasihan
BANTUL — Terobosan baru amal usaha setingkat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dilakukan PCM Kasihan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Rabu 21 April 2021 bertepatan 9 Ramadhan 1442 bakda Shubuh diresmikan kios bensin Pertashop, resmi di bawah Pertamina. Kios menggunakan lahan sekitar 300 meter tepat di utara Masjid MBA Aceh Darussalam, Jalan Nitriprayan Tirtonirmolo Kasihan (utara perempatan ringroad Madukismo, Padokan).
Peresmian Pertashop di bawah PT Surya Mandiri Kasih (SMK) PCM Kasihan ini dilakukan Ketua PWM DIY, Gita Danu Pranata, S.E., M.M. “Usaha Pertashop merupakan implementasi pilar ketiga dakwah persyarikatan di bidang ekonomi,” katanya.
Masjid MBA Aceh Darussalam adalah miniatur Masjid Raya Baiturrahman Aceh didirikan pasca gempa Yogya 2006 sebagai simpati masyarakat Aceh terhadap warga Yogya. Lokasi Pertashop tepat di utara masjid, di atas tanah yang dibeli PCM Kasihan. Dua tahun sebelumnya, 2004, tsunami melanda Aceh, banyak bantuan datang di antaranya dari masyarakat Yogya.
Gita menjelaskan, proses pendirian Pertashop diawali di tingkat Cabang, kemudian diajukan ke PWM DIY. Setelah melalui beberapa musyawarah akhirnya disepakati mengeksekusi rencana tersebut. Tahap-tahap perijinan yang dilakukan mendapat apresiasi Kemenag RI melalui Badan Wakaf Indonesia (BWI) Yogyakarta karena sejalan dengan program BWI yaitu mengoptimalkan tanah wakaf untuk hal-hal produktif.
“Semoga bisa menjadi inspirasi PCM juga PRM untuk dakwah melalui bidang ekonomi dan optimalisasi aset wakaf untuk hal produktif. Kalau tingkat Ranting sekarang sudah banyak usaha ekonomi berupa toko kelontong,” kata Gita.
Pertashop ini dibangun dengan standar resmi Pertamina. Modal awal Rp 500 juta berasal dari PWM DIY, PCM Kasihan, PRM se Kasihan, amal usaha Muhammadiyah se Kasihan, takmir masjid se Kasihan, aktivis Muhammadiyah, dan masyarakat lain. Donasi dalam bentuk kepemilikan saham dengan nilai Rp 10 juta per lembar saham.
“Lokasi ini sangat strategis, di jalur yang ramai dilalui kendaraan baik sepeda motor maupun mobil, serta jauh dari SPBU maupun Pertashop lain,” tandas Gita.
Kepada mediamu.com Gita menyampaikan harapan tentang Pertashop tersebut. Dalam 3 (tiga) bulan ke depan bisa mencapai titik impas atau BEP (Break Even Point), kemudian setelah satu tahun bisa berjalan mandiri.
PWM DIY saat ini mengelola tanah wakaf sekitar 200 hektare, 2.286 bangunan, 335.908 barang, dan 245 kendaraan. (rha)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow