YOGYA - Pelatihan imam dan khatib bagi pengurus dan jamaah masjid dan musholla diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Prenggan bagian Tabligh di Aula SMA Muhammadiyah 4 Kotagede pada Jumat (5/1). Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang pelaksanaan syariat Islam dan untuk regenerasi imam dan Khotib di wilayah PRM Prenggan.

Hal ini dikemukakan H. Choirul Huda saat membuka kegiatan. Ia juga menyampaikan bahwa program ini salah satu langkah menunaikan amanat Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kotagede, di mana dalam programnya mewajibkan minimal satu tahun muncul imam dan Khotib baru. Selain itu, Huda juga berharap program ini bisa meningkatkan peran khatib dan imam dalam pembinaan spiritualitas masyarakat di wilayah PRM Prenggan.

“Pelatihan bagi khatib dan imam sangat bermanfaat. Mengingat peran dan kedudukan kedua pemuka agama tersebut yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dalam kegiatan-kegiatannya,” ujarnya.

Menurutnya, khatib dan imam selalu berhadapan langsung dengan masyarakat dalam berbagai persoalan yang terkait pembinaan umat. Ia berpesan agar seluruh peserta memanfaatkan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga ilmu yang diberikan bisa bermanfaat.

Koordinator Tabligh PRM Prenggan, Eko Agus Wibowo, mengatakan jika pelatihan imam dan khatib bertujuan meningkatkan kualitas kemampuan dan pemahaman peserta pada pelatihan ini sehingga dapat memberikan penguatan dalam dakwah.

Dengan pelatihan ini, kata Eko, diharapkan lahir khatib dan imam yang efektif dan berkualitas yang mampu menyampaikan pesan dakwah yang mampu dimengerti dan mudah dipahami oleh masyarakat. Pelatihan ini juga akan dilaksanakan secara berkelanjutan hingga memperoleh hasil yang terbaik.

Narasumber pelatihan ini sendiri diisi oleh Ganjar Wibowo materi terkait makhorijul huruf, dan Eko Agus Wibowo terkait keimaman dan Khotib. Di sisi peserta, ada 40 orang yang hadir, yang mewakili masjid dan musholla di daerah Prenggan.

Kontributor: Eko Agus Wibowo, PRM Prenggan