PCM Ngaglik Nyatakan Sikap Tolak Peredaraan Miras, Ajak Semua Kalangan Jaga Nilai Agama dan Sosial

SLEMAN - Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kapanewon Ngaglik mengeluarkan pernyataan sikap tegas pada Ahad (21/7) terkait maraknya peredaran minuman keras di Yogyakarta. Dalam pernyataan tersebut, PCM Ngaglik menegaskan bahwa konsumsi minuman keras merupakan tradisi yang dilarang dalam Islam dan telah diharamkan oleh Allah Swt. dalam beberapa ayat Al-Qur’an, termasuk QS. Al-Maidah ayat 90.

Pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua PCM Ngaglik, Prof. Dr. Ir. H. Sukamta, S.T., M.T., IPU., ASEAN. ENG., dan Sekretaris Maman Sulaeman, S.Hut, ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah toko yang menjual minuman keras, bahkan di daerah pedesaan. Dikhawatirkan peredaraan minuman keras ini akan menyasar generasi muda. PCM Ngaglik menyatakan bahwa kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama di Kota Pelajar yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

Dalam pernyataan sikapnya, PCM Ngaglik menggarisbawahi beberapa poin penting:

Yang Menarik dari Rakernas LPCR-PM Muhammadiyah: Mualaf Lewat Al-Maun dan Kampung Binaan Berkembang Pesat

1. Menolak Peredaran Minuman Keras: PCM Ngaglik menolak keras peredaran minuman keras di Yogyakarta, termasuk di wilayah Kapanewon Ngaglik.

2. Mendesak Kepala Daerah: PCM mendesak kepada Kepala Daerah untuk tidak memberikan izin pendirian toko yang menjual minuman keras.

3. Penegakan Hukum: PCM juga meminta Aparat Penegak Hukum untuk melakukan penertiban dan penindakan tegas terhadap semua pihak yang terlibat dalam peredaran minuman keras.

Kwarwil Hizbul Wathan Jawa Tengah Tingkatkan Kompetensi Kader-kader HW

4. Mengajak Masyarakat: PCM mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menolak peredaran minuman keras dan berdirinya toko yang memperjualbelikannya.

Pernyataan sikap ini dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap kemaslahatan umat dan untuk meraih ridha Allah. PCM Ngaglik berharap tindakan ini dapat mengurangi dampak negatif dari peredaran minuman keras dan menjaga moralitas generasi muda. Dengan adanya pernyataan ini diharapkan mampu menjadi langkah proaktif dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial di masyarakat.