OlympicAD DIY Pertandingkan 25 Cabang Lomba
YOGYAKARTA — Sebanyak 1.546 pelajar dari sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-DIY: SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK mengikuti Olympiade Ahmad Dahlan (OlympicAD) pada 5 Januari 2019 di enam lokasi berbeda, di antaranya SMP Muhammadiyah 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, Kampus 1 dan Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta, Gita Danu Pranata, SE, MM, yang juga mewakili Majelis Dikdasmen PWM DIY, menyampaikan, dalam ajang OlympicAD DIY ini ada 25 cabang lomba yang dipertandingkan. “Dan dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pelajar, guru, kepala sekolah dan madrasah serta lembaga,” papar Gita.
Adapun lomba dimaksud mulai dari akademik hingga nonakademik dengan jumlah juri sebanyak 94 orang.
Dan, OlympicAD DIY kali ini tidak hanya menyelenggarakan lomba, tapi juga ada seminar pendidikan, pentas tari dan seni Nusantara.
OlympicAD ini, menurut Ketua PWM DIY, merupakan ajang untuk menjalin silaturahmi antarsekolah dan madrasah Muhammadiyah di DIY. “Dan juga sebagai ajang untuk mengembangkan minat dan bakat pelajar,” tandas Gita, yang menambahkan dari perlombaan itu dapat membentuk sebuah karakter kejujuran, sportivitas, kedisplinan, dan saling memahami.
OlympicAD merupakan program nasional yang rutin dan resmi diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dan, bibit-bibit unggul yang menang itu akan dikirim untuk mewakili DIY di ajang OlympicAD nasional.
Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Baedhowi, MSi, ketika membuka OlympicAD DIY di GOR Amongrogo Yogyakarta, Sabtu (5/1/2019), mengatakan, Olimpiade Ahmad Dahlan ini merupakan ajang dalam menunjukkan prestasi siswa tingkat SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA/SMK setiap dua tahun sekali.
Dijelaskan Ahmad Baedhowi, dalam kegiatan itu masing-masing wilayah diwajibkan untuk menyelenggarakan model yang sama tingkat wilayah dan daerah.
“Untuk itu, Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah memberikan penghargaan setinggi-tingginya karena telah menyelenggarakan acara ini dengan baik,” kata Baedhowi.
Kegiatan ini, bagi Baedhowi, merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat. “Kita berada dalam era global dan persaingan bebas. Maka, dalam kegiatan persaingan ini yang akan dituntut adalah kualitas diri kita semua,” kata Baedhowi.
Maka, kegiatan ini adalah upaya untuk memotivasi anak didik dalam mewujudkan prestasi yang lebih baik.
Dalam kesempatan itu, ada rasa kebanggaan ada siswa-siswi yang juga berprestasi di tingkat internasional setelah munculnya bibit-bibit di tingkat nasional dan kemudian dilombakan ke tingkat internasional.
Di era saat ini, sekolah perlu memberikan layanan terbaik sehingga generasi selanjutnya memiliki daya saing yang lebih baik.
Oleh karena itu, menurut Baedhowi, kita harus memperhatikan bagaimana tuntutan siswa di abad ke-21. “Bagaimana mereka bisa berpikir kritis, memahami, memutuskan masalah, kreatif dan inovatif serta menguasai multi bahasa,” kata Baedhowi, yang menambahkan hal itu bisa dalam keunggulan akademik dan nonakademik. Kepala Sekolah saat ini juga perlu memiliki bekal memimpin sekolah sesuai zamannya. “Sehingga layanan pendidikan menjadi lebih baik,” tandas Baedhowi, yang berharap kegiatan OlympicAD ini juga dilakukan dengan sportivitas yang tinggi, dengan mengutamakan prestasi dan kejujuran yang dicapai serta ditempuh anak-anak. (Anne Rochmawati, SE)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow