Nyeri pada Kepala Apakah Pasti Kena Covid-19?
YOGYAKARTA — Sebagian orang pernah merasakan nyeri pada kepala atau senut-senut. Untuk bisa reda bisa berbeda-beda setiap orang, sebagian cukup dengan tidur, makan, minum obat, atau memiliki uang. Hal itu tergantung penyebab datangnya rasa senut-senut tersebut.
“Jadi jika sebelumnya kepala sering merasa nyeri atau senut-senut jangan keburu parno covid. Tunggu dulu,” kata dokter H. Andrianto Selohandono, M.Sc., Sp.S., dosen Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan dokter di RS PKU Gamping.
Tapi, jika sebelum pandemi Covid-19 tidak pernah senut-senut, sekarang merasakan nyeri di kepala, ia menyarankan untuk waspada. “Apalagi jika senut-senutnya selama lebih dari 72 jam, sebaiknya cek ke rumah sakit,” paparnya. Ia menyebutkan, lebih dari 10 persen penderita Covid-19 melaporkan mengalami nyeri kepala lebih dari 72 jam atau lebih dari 3 hari.
Paparan tersebut disampaikan dalam pengajian online Muhammadiyah With You yang diselenggarakan MCCC PWM DIY, Rabu (27/1) malam. Acara rutin harian ini bagian dari program Pesantren Covid Muhammadiyah DIY dengan materi dan pembicara berganti-ganti.
“Nyeri atau senut-senut di kepala itu banyak sebabnya. Mata sakit bisa menyebabkan nyeri kepala, tumor juga bisa menjadi penyebab, tanggal tua juga bisa menyebabkan senut-senut kan,” katanya.
Menurut penelitian, kaum pria memiliki risiko 2 kali lebih tinggi mengalami nyeri kepala karena Covid-19 dibandingkan kaum wanita.
Nyeri pada kepala yang harus diwaspadai adalah:
- Dirasakan selama lebih dari 72 jam atau 3 hari;
- Disertai masalah pencernaan. Yakni peradangan syaraf yang dapat menyebabkan hilangnya sensasi penciuman, perasa, dan menyebabkan keluhan pada pencernaan;
- Obat pereda rasa sakit tidak manjur;
- Ada sensasi berdenyut ketika sakit kepala.
Selain nyeri pada kepala, dokter Selo juga menyebut sesak nafas yang oleh masyarakat umum dianggap sebagai ciri-ciri positif covid. Tapi semua harus dirunut oleh yang mengalami. Bisa jadi sesak nafas itu karena lambung, asma, atau penyakit jantung. “Tidak perlu parno tapi harus waspada,” tegasnya mengulang.
Ia menyebut, Covid-19 kini sudah menjelma menjadi penyakit seribu wajah, bisa menyerupai banyak penyakit dan dengan gejala berbeda-beda. Di awal munculnya corona sering disebut salah satu ciri positif covid adalah batuk kering berhari-hari. Sekarang tidak hanya batuk kering, juga batuk berdahak.
Sebagai penyakit seribu wajah, Covid-19 agak sulit dideteksi dan dihambat penyebarannya. Untuk itu disarankan seluruh lapisan masyarakat selalu ketat menerapkan protokol kesehatan, yaitu selalu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan menggunakan sabun. (hr)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow