NA DIY Mengadakan FGD Pramuswil

NA DIY Mengadakan FGD Pramuswil

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNA DIY) menggelar FGD Pramuswil yang dilaksanakan secara daring, dihadirioleh para Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah se-DIY, Ahad (15/1).

Ketua PWNA DIY, Nunung Damayanti, S.I.P., menegaskan pentingnya agenda FGD ini karena selain ajang silaturahmi antarkader Nasyiah se DIY, juga bisa memberikan sumbangsih pemikirannya,saling mengupgrade sebagai bentuk kepedulian Nasyiah terhadap isu perempuan dan anak.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ia berharap, FGD ini menjadi salah satu sumber data dalam penyusunan materi musyawarah wilayah NA DIY sehingga mampu menghasilkan program kerja yang berdampak bagi masyarakat.

Ketua tim materi sekaligus fasilitator FGD, Syahdara Anisa Makruf, S.Pd.I., M.Pd., menyampaikan bahwa dalam merumuskan isu strategis Nasyiah periode 2022-2026 perlu ada data permasalahan sosial perempuan dan anak di DIY.

Nisa mengutip Q.S Ali Imron 110 bahwa kader Nasyiah diharapkan mampu menggapai derajat “Khoiru Ummah” (manusia terbaik). Yaitu mampu melakukan misi humanisasi, liberasi, dan transendensi. Kader Nasyiah bisa menjadi pemimpin perempuan yang transformasional di lingkungan masing-masing.

Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) ini memaparkan bahwa pada hakikatnya, manusia hidup menjalankan amanah dari Allah yakni sebagai hamba dan khalifah sehingga manusia bisa mendapatkan kehidupan lebih baik.

Dessy Pranungsari, M.Psi, Psikolog, sebagai kader Nasyiah dan dosen Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), memaparkan bahwa untuk menggapai manusia terbaik, perempuan harus memiliki kesehatan mental yang kokoh.

Perempuan sangat rentan dengan berbagai stressor yang dialaminya sehingga terjadi neurosis yakni gangguan kepribadian ringan akibat ketegangan dan kesalahan penyesuaian diri. Dessy berharap jangan sampai perempuan mengalami pada tingkatan psikosis yakni gangguan kejiwaan dengan kehilangan rasa kenyataan.

Nasyiah DIY tentu bisa mengedukasi tentang permasalahan ini agar para perempuan bisa lebih hidup berdaya dan menghasilkan generasi berkualitas.

Intan Puspitasari, S.Psi., M.A., kader Nasyiah DIY jugadosen Program Studi Anak Usia Dini  di UAD menyoroti betapa pentingnya Nasyiah bisa mengedukasi masyarakat agar mampu menghasilkan generasi berkualitas.  Anak adalah amanah Allah SWT yang memiliki hak untuk hidup agar mendapatkan kebahagiaan lahir dan batin. Salah satu masalah krusial yang dialami anak adalah stunting, tidak hanya menyebabkan kerugian pada ranah mikro yakni keluarga melainkan kerugian pada ranah makro yakni negara.

Sesi selanjutnya adalah pemaparan dari masing-masing Pimpinan Daerah Nasyiatul ’Aisyiyah (PDNA) se DIY yang menyampaikan permasalahan perempuan dan anak.

Maghfiroh dari PDNA Gunung Kidul yang menyoroti tingginya angka dispensasi pernikahan dini di daerahnya. Kemudian Iim selaku Ketua PDNA Sleman mengaku gelisah dengan masalah kekerasan yang dialami anak. Rahmadhani dari PDNA Kota Yogyakarta gelisah dengan permasalahan anemia pada ibu hamil dan meningkatnya angka kematian ibu melahirkan. Fathonah dari PDNA Bantul menyampaikan bahwa di Bantul masih tinggi anak kecanduan merokok.

Musyawarah Wilayah Nasyiah DIY akan diselenggarakan tanggal 11-12 Maret 2023 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya (BBPPMPVSB) di Jl. Kaliurang Km 12,5 Klidon, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, dengan tema “Perempuan Berdaya untuk D.I.Yogyakarta Berkemajuan.” (*)

Berita ini diterima mediamu.com dari Rilis PWNA DIY

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow