MPW PWM DIY Usung Paradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah

MPW PWM DIY Usung Paradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Merespons agenda rapat kerja nasional Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) PP Muhammadiyah yang dilakukan Oktober lalu. Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM D.I. Yogyakarta Periode 2022-2027 menyelenggarakan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pada hari Sabtu (2/11) di Auditorium Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan.

Pada Rakerwil ini, tema yang diusung adalah Paradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah. Pengambilan tema ini dilandasi oleh pemahaman bahwa wakaf pada saat ini sangat mudah dilakukan. Tidak berpatok pada ikrar tradisional yang mayoritas mengatakan bahwa Wakaf hanya diperuntukan untuk 3M (Madrasah, makam dan masjid). Lebih dari itu wakaf dapat digunakan untuk meningkatkan daya produktif umat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Perjalanan wakaf di Persyarikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan telah mempraktikkan wakaf produktif seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan para sahabat.

Kiai Dahlan mendirikan sekolah-sekolah Muhammadiyah dan menggaji para gurunya dari wakaf produktif yang diberikan oleh para pedagang. Kiai Dahlan sendiri merupakan contoh terbaik praktik wakaf produktif ini. Ia pernah melelang harta benda miliknya yang hasilnya digunakan untuk mendirikan sekolah Muhammadiyah.

Menyikapi tema ini, PWM DIY turut menyambutnya dengan baik. Bendahara Abdul Latief Baedhowi, S.Ag mengatakan bahwa usaha kita semua untuk sama sama dapat memanfaatkan momen Rakerwil ini sebagai saran konsolidasi antar semua tingkat pimpinan agar dapat memproduktifkan aset Muhammadiyah.

Senada, Wakil Bendahara PWM DIY Dede Haris Sumarno, S,E., M.M berujar sebagai organisasi yang selalu bergerak, Muhammadiyah akan mampu melakukan evaluasi apabila kita melakukan sebuah rencana, Plan, do, Check, Action. Sehingga apa yang dilakukan memerlukan perencanaan untuk gerakan ke depan.

Masih soal tema Rakerwil, Prof. Raditya Sukmana, S.E., M.A. pada materinya "Paradigma Baru Wakaf di Muhammadiyah dan Inovasi Wakaf Produktif", dijelaskan kalau dalam mengelola wakaf, sebagai Nadzir perlu inovasi. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan mengoptimalkan kerjasama antar Majelis, Lembaga dan Biro di Muhammadiyah.

Kemudian, Dr. Jarot Wahyudi, S.H., M.A selaku Ketua MPW PWM DIY memaparkan bahwa dalam mencapai tujuan agar pendayagunaan wakaf dapat optimal, setidaknya ada 3 hal yang harus digarisbawahi, yaitu selaku majelis sangat perlu memiliki visi, baseline, dan strategi.

Rakerwil MPW PWM DIY turut dihadiri oleh Wakil Ketua PDM se-DIY yang membidangi wakaf, 5 perwakilan di setiap MPW PDM se-DIY, dan PCM se-DIY, jadi total 130 peserta.

Usai penyampaian materi dari kedua narasumber sebelumnya, Rakerwil dilanjutkan dengan pemaparan rencana program oleh masing-masing PDM, dari Gunungkidul sampai Kota Yogyakarta. Acara ditutup dengan anjuran untuk setiap PDM melakukan Rapat Kerja daerah majelis wakaf. (*) 

Berita diterima Mediamu dari Destita Mutiara (Staff Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM DIY)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow