Milad Muhammadiyah di Nogotirto, Pak Gita: Optimis dan Terus Produktif

Milad Muhammadiyah di Nogotirto, Pak Gita: Optimis dan Terus Produktif

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Puncak Milad ke-109 Muhammadiyah tinggal menghitung hari. Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nogotirto, Gamping, Sleman, dan jajaran organisasi otonom (ortom) mengadakan Pengajian Virtual bertema “Optimis Hadapi Covid-19: Menebar Nilai Utama”, Senin (15/11).

Sempat beberapa kali berpindah platform antara Zoom dan Google Meet, namun para peserta tetap menyimak dan mengikuti kegiatan sampai selesai. Acara malam itu menghadirkan H. Gita Danupranata, S.E., M.M., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY), sebagai narasumber.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Di tengah pandemi, sebagai warga persyarikatan, kita harus optimis,” tutur Gita. Dengan begitu, warga Muhammadiyah dapat terus menebarkan nilai-nilai religius.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 155 yang artinya “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Pada masa pandemi ini, banyak cara orang menanggapi situasi yang serba sulit. Gita menyebut setidaknya ada tiga kemungkinan.

Pertama, orang yang sabar dan optimis sehingga meski di situasi pandemic tetap produktif. Kedua, orang yang netral dan tidak berusaha melakukan apa-apa. Ketiga, orang yang hanya terus berkeluh kesah dan mengutuk keadaan.

“Sabar itu adalah cara mencari solusi dari masalah-masalah,” tuturnya.

Bagi orang yang memilih pertama, bukan berarti dirinya lemah dan menyerah, melainkan mampu bersabar dan berusaha menyelesaikan masalah.

Belajar dari perkembangan Covid-19, Indonesia patut bersyukur mampu mengatasi puncak pandemi bulan Juni-Juli lalu dan kini menjadi salah satu rujukan dalam pengelolaan Covid-19.

Sebelumnya, negara seperti Singapura menjadi yang diacu masyarakat, namun saat ini ternyata negara tersebut sedang mengalami tantangan juga. Kini, Indonesia di urutan ketiga setelah Kamboja dan Brunei Darussalam, dengan jumlah kasus Covid-19 paling sedikit yakni sejumlah 4.284 kasus.

“Optimis bukan kata yang asing bagi kita,” kata Gita yang mengingatkan akan betapa banyak hikmah dan pelajaran baru yang didapatkan masyarakat selama pandemi. Contohnya ialah penguasaan terhadap teknologi.

Dahulu, ia mengaku mudah mengagumi teknologi yang dianggapnya seperti pesawat Habibie. Lalu dirinya mulai mengagumi komputer, dan selanjutnya internet. Meski awalnya dimulai karena sebuah keterpaksaan, tetapi setelahnya orang-orang menjadi lebih paham akan teknologi. Seperti penggunaan Zoom di hari ini misalnya.

“Salah satu nilai positif dari adanya pandemi ini adalah mendekatkan jarak antara negara maju dengan negara berkembang,” tambahnya.

Kemajuan dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, membiarkan generasi-generasi muda berinovasi dan mengembangkan ide-idenya.

Gita mendorong dan memotivasi PRM Nogotirto supaya optimistis menghadapi berbagai tantangan di masa pandemi dan oleh karenanya dapat terus produktif untuk kebaikan umat dan masyarakat. (*)

 Wartawan: Ahimsa W. Swadeshi
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow