ads
Mengatasi Gabut di Rumah dengan Tadarus Grup

Mengatasi Gabut di Rumah dengan Tadarus Grup

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN — Stay at home kadang dipahami tetap saja tinggal di rumah, tanpa berbuat apa-apa yang produktif. Jika ada yang melakukan seperti itu maka akan cepat jenuh, hidup seperti terkungkung dalam “bingkai” bangunan rumah. Hal ini mengakibatkan munculnya “pemberontakan” sehingga kemudian dengan seenaknya pergi ke luar rumah sekadar jalan-jalan tanpa tujuan penting.

Sebagian kemudian mengisi dengan coba-coba membuat variasi menu masakan maupun snack, ada juga yang bersih-bersih rumah, tambal sulam bangunan, dan bersih-bersih serta merapikan taman. Tapi jika itu sudah selesai, maka jenuh lagi.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Ibu-ibu Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Gamping, Sleman, punya kiat jitu untuk mengatasi kegabutan tersebut. Sebanyak 28 ibu tergabung grup WA “Tadarus PCA Gamping”. Setiap tiga (3) hari mereka “setor” satu (1) juz yang sudah selesai dibaca. Sisa dua (2) juz diselesaikan oleh yang sudah selesai membaca lebih dulu.

“Mengisi kegiatan selama kita di rumah akibat wabah corona. Kegiatan bersama yang bermanfaat,” kata Ketua PCA Gamping, Zuliani Rusida.

Membaca Al Qur’an adalah aktivitas jasmani dan ruhani, sehingga jauh dari perasaan bosan. Apalagi di sela-sela membaca juga diimbangi dengan memahami makna, misalnya dengan membaca terjemahannya. Maka akan ada hubungan erat antara pembaca (manusia) dengan Allah SWT Sang Maha Pencipta.

Untuk era sekarang, manusia sangat dimudahkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tadarus Al Qur’an pun menjadi lebih praktis, bisa dimana pun kecuali tempat yang memang tidak dibolehkan.

Bagi PCA Gamping, kegiatan tersebut bisa mengembalikan kecintaan membaca dan mentadaburi Al Qur’an. Selain itu, tambah Zuliani, tetap terjalin silaturahmi antarpimpinan melalui setoran bacaan yang diselingi saling sapa.

“Dampaknya sangat positif bagi fisik apalagi psikhis selama keadaan seperti sekarang ini,” jelas Bu Zul, sapaan akrabnya.

Dalam situasi #dirumahsaja sekarang ini, kuantitas bertemu tatap muka sangat jarang. Bahkan ketika “terpaksa” bertemu harus menghindari hal-hal yang biasa dilakukan seperti bersalaman dan berpelukan, sebagian malah terbiasa cipika-cipiki. Bagi muslimin, ada rasa kangen tak tertahankan. Sehingga sapaan akrab via media sosial bisa menjadi obat “pembunuh” (minimalnya bisa menghilangkan) rasa kangen.

Tapi bukan berarti tadarus bersama hanya dilakukan dalam situasi #dirumahsaja seperti sekarang. Ibu-ibu PCA Gamping sudah merancang ketika situasi sudah “normal” kembali kegiatan tersebut tetap dilanjutkan ngaji tatap muka menghadirkan ustadz.

“Untuk menambah ilmu membaca Al Qur’an yang baik dan benar, juga kajian tafsir,” papar Zuliani. (hr)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow