Makna Al-Hujurat ayat 12, Umat Islam Harus Menghindari Tiga Hal ini

Makna Al-Hujurat ayat 12, Umat Islam Harus Menghindari Tiga Hal ini

Smallest Font
Largest Font

BANTUL Al – Qur’an menyimpan banyak sekali hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik bagi yang membacanya.

Dalam Subuh Ceria yang diselenggarakan Masjid Khoirul Ummi, Ahad (23/10), Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah D.I. Yogyakarta Arif Jamali Muis yang hadir sebagai penceramah membahas pelajaran dari Surah Al – Hujurat ayat 12, yang berbunyi sebagai berikut:

Advertisement
Scroll To Continue with Content

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

Dalam ayat tersebut, ada tiga hal yang harus dihindari oleh setiap umat Islam. Pertama adalah berprasangka, karena ayat ini penting mengingat di tengah kehidupan media sosial dan grup WhatsApp ada banyak sekali berita yang mudah masuk ke dalam aktivitas sehari – hari dan terkadang sulit diketahui kebenarannya.

Tak sedikit juga, berita atau kabar yang beredar di tiap media dan obrolan sehari – hari dibumbui dengan hal – hal tertentu yang menimbulkan prasangka terhadap seseorang.

Kenapa umat Islam tidak boleh berprasangka? Karena sesungguhnya, sebagian prasangka itu dosa. Menurut Guru SMAN 5 Yogyakarta itu, jika dulu sebelum ada media sosial dan grup WhatsApp, kalau ada yang membicarakan seseorang atau berprasangka paling banyak hanya ada empat orang, maka keempatnya itu yang berdosa.

“Sekarang dengan adanya media sosial, jumlahnya meningkat jadi 100 – 200 orang, orang – orang itu jadi berdosa dikarenakan membagikan berita yang belum tentu kebenarannya dan jadi berprasangka,” jelas Arif.

“Kalau 10 orang saja dari grup itu kemudian share ulang berita itu ke grup yang lain dengan anggota 100 juga, dosa kita berpangkat-pangkat,” tambahnya.

Uraian tersebut sudah menjelaskan betapa bahayanya berprasangka. Bahkan, menurutnya, prasangka baik yang berlebihan juga bisa merugikan dan kalau salah bisa menjadi fitnah. Tentunya, itu sangat merugikan orang lain karena belum tentu kebenarannya.

Kedua, adalah mencari kesalahan orang lain. Ini harus dihindari, karena jika dilakukan, maka waktu yang dimiliki jadi habis untuk mencarinya, mengingat setiap manusia pasti ada salah dan tidak perlu dicari.

Selain itu, antara berprasangka dan mencari kesalahan orang lain itu sangat berdekatan. Maka dari itu, Arif mengimbau agar anak – anak muda agar jangan terlalu sering bermain media sosial, “karena gampang mencari kesalahan orang lain dan ini termasuk perbuatan dosa,” imbuhnya.

Ketiga, adalah menggunjing. Setelah mencari kesalahan dan berprasangka, akan berujung pada menggunjing orang lain, dan yang dibicarakan tentunya bukanlah hal baik.

Ketiga aktivitas tercela tersebut Allah gambarkan seperti memakan daging saudaranya yang sudah mati. “Yang mana sangat menjijikan dan orang yang melakukan ketiga hal itu sangat tidak bisa diterima akal sehat,” ujar Arif.

Tiga kegiatan ini tentunya menjadikan umat Islam menjadi tidak produktif, karena membuang – buang waktu. Seperti yang dikatakan Pak AR Fakhruddin, jadi orang nesu atau berprasangka itu lama – lama ingin menjadikan orang marah dan kurang semangat dalam kehidupan.

Karena orang tersebut sudah berpikir jelek terlebih dahulu dan punya bermacam – macam bayangan di pikiran sehingga lama – lama secara kejiwaan bisa kena dan juga secara fisik, akibatnya gampang terkena penyakit macam stroke, pusing, dan sebagainya.

“Jadi, jangan pernah berprasangka, mencari kesalahan orang lain, dan menggunjing orang lain, karena itu semua perbuatan dosa. Sebab, yang dilarang oleh Allah itu pasti berdampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain,” kata Arif.

Sebagai penutup, ia mengajak kepada umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk terus meningkatkan ketakwaan. “Mari kita tingkatkan ketakwaan kita. Sesungguhnya, Allah itu penerima taubat dan Maha Penyayang,” tandasnya. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow