Majelis Tabligh PWM DIY Intensifkan Rancang Aplikasi Dakwah untuk Difabel Tuli
YOGYA – Rencana Majelis Tabligh PWM DIY membuat aplikasi digital untuk difabel tuli tak terbendung. Untuk kedua kalinya, Ahad (26/9), majelis ini mengundang beberapa pihak terkait guna merealisasikan hal tersebut. Bahkan, dalam pertemuan kedua itu langsung dibentuk lima (5) komisi yang merapatkan sesuai bidang masing-masing.
“Akses untuk kaum difabel bukan hanya berupa informasi, juga literasi dakwah. Difabel harus memperoleh sentuhan dari Muhammadiyah,” kata H. Hendra Darmawan, S.Pd., M.A., Ketua Majelis Tabligh PWM DIY, dalam pembukaan kegiatan lanjutan “Workshop Pembuatan Aplikasi Android Dakwah Difabel Bil-Hikmah” yang diselenggarakan di Kantor Sekretariat DPD RI DIY.
Selain Majelis Tabligh, acara juga dihadiri Majelis Tarjih dan Tajdid PWM DIY, Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PWM DIY, Prodi Teknik Informasi UAD, Hidimu (Himpunan Difabel Muhammadiyah) PP, dan Komite Disabilitas DIY. Acara juga dihadiri Drs. H. Afnan Hadikusumo, anggota DPD RI dari DIY.
Menurut Hendra, Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015 membicarakan tentang perlunya dakwah komunitas. “Aplikasi ini nantinya merupakan bentuk dari dakwah komunitas tersebut,” jelasnya.
Sementara itu Afnan Hadikusumo menekankan bahwa pembangunan tidak boleh meninggalkan persoalan gender dan difabel. Memberi kesempatan yang sama kepada perempuan dan kaum disabilitas. “Muhammadiyah harus menjadi pioner dalam pemberdayaan kaum difabel,” tegas Afnan.
Pertemuan pertama yang membahas rencana aplikasi digital untuk difabel tuli diselenggarakan pada 12 September 2021 di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY. Ketika itu sudah disebut nama Bil-Hikmah untuk aplikasi ini.
Dalam pertemuan Ahad kemarin pembahasan lebih menukik ke rencana konten, pilihan bahasa isyarat dan juru bahasa isyarat yang dipilih, serta pilihan aplikasi yang akan dipakai. Untuk konten antara lain menyangkut akidah, akhlak, ibadah, mu’amalah, kisah inspiratif dari para tokoh (baik kisah nabi maupun bukan nabi), dan game.
Menurut Ketua Tim, Ustadz Drs. H. Setyadi Rahman, M.Pd.I., materi-materi hasil workshop tersebut akan lebih dipertajam lagi olem tim yang sudah dibentuk. Harapannya sebelum pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah tahun 2022 sudah bisa dimanfaatkan oleh yang memerlukan. (*)
Wartawan/Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow