Majelis Dikdasmen-PNF Kota Yogyakarta Gelar Wisuda Akbar untuk Ratusan Murid Penghafal Al-Quran
YOGYA - Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non-Formal (PNF) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta selenggarakan Wisuda Akbar Tahfidzul Qur'an pada Sabtu (24/2) di Gor Amongrogo. Wisuda yang diikuti 456 wisudawan-wisudawati dari jenjang SD/MI hingga SMA/MA ini, mengusung tema “Membumikan Al-Qur’an untuk Membangun Generasi Qur’ani Sebagai Ikhtiar Menyelamatkan Bangsa”.
Dr. H. Muhammad Joko Susilo, selaku ketua panitia, menuturkan bahwa tema yang dipilih kali ini menggambarkan upaya program Tahfidz Majelis Dikdasmen-PNF sebagai solusi atas kondisi Indonesia yang semakin memprihatinkan.
"Kami memilih tema ini karena melihat kondisi sekarang. Ikhtiar menyelamatkan semesta ini, adalah ikhtiar kami melalui jalur kembali pada Al-Quran. Harapannya tentu Al-Quran mampu menjadi solusi bagi permasalahan yang ada pada bangsa ini," jelasnya saat diwawancarai Mediamu.com.
Lebih lanjut, wisuda yang digelar untuk kali ketiga ini adalah rangkaian puncak dari program Tahfidzul Qur'an yang digagas Majelis Dikdasmen-PNF bersama Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) PDM Kota Yogyakarta. Joko menerangkan, setidaknya ada 30 peserta terbaik yang mempunyai hafalan 20 hingga 30 juz. Adapun peserta berasal dari seluruh Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Sekolah di Kota Yogyakarta yang berjumlah 62.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah turut memberi sambutan lewat video yang ditayangkan. Haedar berharap ke depannya para murid tak hanya menghafal, namun juga memahami dan mangamalkan Al-Quran.
"Yang kami harapkan di balik wusuda ini bukan sekadar atau berhenti pada hafal Al-Quran, yang mana itu sangatlah baik, namun juga bersamaan dengan itu mamahami Al-Quran dan melaksanakannya sehingga tema itu membumi dalam kehidupan nyata," pesannya.
Senada dengan Haedar, begitu yang disampaikan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Dr. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.Ag., dalam sambutannya. Ia berpesan pada murid penghafal untuk bisa mengharumkan nama mereka dan orang tua mereka dengan hafalan Al-Quran.
Ikhwan menganggap bahwa tugas menghafal Al-Quran adalah tugas langitan. Dan para penghafal ini harus melengkapinya dengan pemahaman dan pengamalan agar tugas itu bisa membumi.
"Pilihan membumikan berarti memiliki makna Al-Quran adalah bahasa langit yang tidak cukup dijadikan bacaan tanpa dipahami dan diamalkan. Maka anak-anak didik kita ini yang menjadi para dai muda, para mubaligh, dan penyambung lidah ilahi, harus bisa memahami dan mengamalkan Al-Quran dalam kehidupan sehari hari," jelasnya.
Aris Madani, selaku Ketua PDM Kota Yogyakarta, dalam sambutannya mengapresiasi semua pihak, dari pimpinan hingga orang tua santri yang telah berjibaku menyukseskan acara wisuda ini. Ia dan jajarannya mengaku akan terus berusaha untuk mendekatkan para murid dengan Al-Quran.
"Kami akan berupaya untuk terus mendekatkan putra dan putri ibu sekalian dengan Al-Quran. Kami akan terus mengusahakan agar Al Quran menjadi sahabat, dan terutama menjadi penyelamat bagi kita semua kelak di hari kiamat," tuturnya.
Dalam kesempatan ini turut hadir PJ Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo, S.H., M.Ed., Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta Budi Santosa Asrori, SE., M.Si., Kepala Kemenag Kota Yogyakarta H Nadhif, S.Ag, M.S.I., Rektor UMY, UAD, UNISA, UII, Ketua LPPM PWM DIY, Pimpinan Harian PDM Kota Yogyakarta, Pimpinan Harian Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Kota Yogyakarta, Camat Umbul Harjo, Seluruh Kepala Sekolah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, serta orang tua wisudawan dan wisudawati.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow