LSBO PWM DIY Adakan Nggelar Klasa Kanggo Maca lan Ngaca

LSBO PWM DIY Adakan Nggelar Klasa Kanggo Maca lan Ngaca

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Dilakukan secara blanded daring luring, kiprah Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY yang digawangi oleh Akhir Lusono, S.Sn, M.M. akan mengadakan kegiatan bertajuk “Nggelar Klasa Kanggo Maca lan Ngaca”.

Kegiatan berupa dialog santai yang berkaitan dengan seni dan budaya serta pagelaran seni dari LSBO PDM Kabupaten dan Kota se-DIY ini, dimaksudkan untuk menjaga kreativitas para seniman dan budayawan Muhammadiyah agar terus menggeliat.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

“Tidak henti berkreasi dalam segala situasi,” kata Akhir Lusono, Kamis (21/10).

Adapun pengantar acara akan disampaikan M. Wiharto, S.Sy, S.Pd.I, M.A. Untuk sambutan sekaligus membuka acara oleh Ketua PWM DIY H. Gita Danupranata, S.E, M.M.

Acara yang akan berlangsung dari tengah hari sampai malam tersebut direncanakan akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Oktober 2021.

Acara tersebut akan diawali dengan seremonial pembukaan, kemudian ada dua sesi dialog dan gelar karya seni pertunjukan.

Adapun untuk dialog yang akan dimoderatori oleh Azam Sauki Adham dan Setiyadi Pradana (aktivis ASBO PW IPM DIY) akan menghadirkan narasumber Dr. Junaidi, S.Kar (akademisi dan praktisi dari FSP ISI Yogyakarta), Ki. H. Ashad Kusumadjaya (Budayawan Muhammadiyah), Arief Syarifudiin dan juga Ketua LSBO PDM se-DIY.

Akan membedah dua tema, yakni seni sebagai media dakwah dan strategi kebudayaan Muhammadiyah. “Dua tema itu kita angkat agar ada strategi kebudayaan dan juga seni budaya bagi warga Muhammadiyah,” kata Akhir Lusono.

Menurutnya, warga Persyarikatan Muhammadiyah ke depan semakin tahu dan paham bahwa Muhammadiyah itu sebenarnya juga sangat lekat dan dekat dengan seni dan budaya.

Masih dikatakan Akhir Lusono, seni yang akan ditampilkan adalah seni yang telah diproduksi oleh LSBO PDM se-DIY.

Wujudnya ada pembacaan geguritan, macapatan, gejog lesung, keroncong, lagu Islami, pembacaan puisi dan aneka seni pertunjukan yang lain.

Aktivitas seni budaya di Muhammadiyah, dijelaskan Akhir Lusono, ternyata di lapangan cukup menggembirakan. “Berbagai ragam kegiatan seni budaya pun dilakukan,” tandas Akhir Lusono.

Terbukti kegiatan yang akan dilaksanakan sangat beragam. Maka tidaklah berlebihan jika dikatakan Muhammadiyah tidak alergi terhadap seni budaya. Bahkan, beberapa kali kegiatan seni budaya yang berskala cukup besar telah dilakukan di antaranya adalah Olimpiade Budaya Jawa, kethoprak milenial, pembuatan film dan juga kegiatan anjangsana seni budaya.

“Selain itu juga membantu perhelatan temu seniman dan budayawan Muhammadiyah,” kata Akhir Lusono.

Harapannya, seni dan budaya di Persyarikatan Muhammadiyah dapat tumbuh dengan subur. Khususnya sebagai penanda keelokan seni budaya di bumi Kota Yogyakarta. (*)

 Wartawan/Editor: Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow