Kontribusi Muhammadiyah Dalam Pendidikan di Indonesia
Muhammadiyah adalah organisasi Islam dan kemasyarakatan, organisasi dakwah yang menaruh perhatian besar pada dunia pendidikan. Bahkan saat ini Muhammadiyah menjadi organisasi yang berpengaruh dalam dunia pendidikan. Dengan gerakan tajdidnya Muhammadiyah mampu berkembang dengan baik seiring kemajuan zaman sehingga mudah diterima oleh seluruh elemen masyarakat Indonesia bahkan dunia.
Muhammadiyah menghiasi sejarah panjang negeri ini. Amal usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan pada tahun 2000 menurut data dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah (2010:XII) memiliki capaian yang luar biasa. Jumlah Sekolah Dasar (SD)/MI 2896, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.713, Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 929, Pondok Pesantren 55, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah 132.
Capaian ini meningkat dalam kurun waktu 10 tahun, pada tahun 2010 peningkatan pada jenjang Sekolah Dasar (SD) 2604, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1.722, Sekolah Menengah Atas (SMA) 965, Pondok Pesantren 67, dan Perguruan Tinggi Muhammadiyah 151. Bahkan data base Pimpinan Pusat Muhammadiyah menunjukkan kenaikan dari tahun 2010 sampai sekarang yaitu untuk Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604, Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs 1.772, Sekolah Menengah Atas (SMA)/SMK/MA 1.143, Pondok Pesantren 67, Perguruan Tinggi Muhammadiyah 172.
Secara kuantitas, capaian ini jelas sangat membanggakan. Melihat data di atas, hal ini bisa menjadi tantangan dan peluang. Tantangan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Muhammadiyah dan peluang untuk basis perkaderan Muhammadiyah.
Pendidikan dalam Muhammadiyah dianggap penting karena dapat membangkitkan kesadaran nasional Indonesia melalui corak islam. Kedua, melalui sekolah-sekolah Muhammadiyah dapat menjadikan manusia yang religius dan humanis. Ketiga, meningkatkan penyebaran pengetahuan praktis sains modern.
Pendidikan Muhammadiyah berazaskan Islam dan berpedoman pada al Qur'an dan Hadits. Adapun tujuan pendidikan Muhammadiyah adalah mewujudkan manusia muslim, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berguna bagi masyarakat dan negara.
"Kemajuan organisasi ini tak lepas dari visi-misi, konsep pendidikan, tujuan, maupun kurikulum yang saling berkesinambungan sehingga Muhammadiyah dapat berproses dengan baik dalam masyarakat (Rusydi, 2017)."
Dengan pengalaman yang sudah lama dimilikinya, seharusnya Muhammadiyah mampu menghadirkan sebuah sistem pendidikan yang maju, yang dapat menjadi contoh bagi lembaga pendidikan lainnya.
Muhammadiyah hendaknya bisa memberikan harapan bagi bangsa terkait sistem pendidikan yang ada, karena Muhammadiyah dianggap organisasi yang sudah lama terjun ke dalam dunia pendidikan. Dalam langkah gerak Pendidikan Muhammadiyah tidak lepas dari berbagai kritikan, bahkan kritikan yang ada justru memposisikan pendidikan di Muhammadiyah masih dianggap belum mampu menghadirkan sistem pendidikan yang diharapkan bersama.
Banyaknya perguruan Muhammadiyah ini menjadi peluang sekaligus tantangan untuk mengelolanya. Pendidikan yang sudah berjalan ini perlu dikuatkan kembali fungsinya. Pendidikan Muhammadiyah memiliki empat dasar semangat yaitu, pendidikan, pelayanan, dakwah, dan perkaderan. Empat semangat itu yang tidak boleh padam. Pendidikan sebagai pelayanan dan pendidikan dan juga tidak mengesampingkan fungsi dakwah dan perkaderan.
Revitalisasi AIK didasari oleh realitas yang menganggap kurang begitu pentingnya AIK di pendidikan Muhammadiyah. semangat yang kian melemah itu perlu segera kita respon positif. Revitalissi berarti, pertama, mengadakan AIK bagi yang di perguruan Muhammadiyah belum ada, kedua, memvitalkan kembali fungsi AIK yang sudah berjalan. Dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Tujuan pendidikan Muhammadiyah yang dalam grand Desain rencana yang akan mendorong terwujudnya Indonesia yang berkemajuan harus dimulai dengan revitalisasi AIK di perguruan Muhammadiyah.
Oleh : Muhammad Fajrul Falaq. Tim Redaksi mediamu.com
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow