Kolaborasi Lazismu dan IMM Djazman Al Kindi dalam Program Lingkungan Hidup
YOGYA – Penyelesaian masalah lingkungan dengan basis ekonomi menjadi perhatian Lazismu DIY dan PC IMM Djazman Al Kindi Kota Yogyakarta. Sabtu (28/8) mereka memulai program pemberdayaan sebagai bentuk gerakan ketahanan pangan desa justru di kawasan perkotaan. Tepatnya di Kelompok Tani Dewasa (KTD) Ayem Tentrem Keparakan RT 54, Mergangsan, Kota Yogyakarta.
Di tempat itu, Lazismu dan PC IMM Djazman Al Kindi akan mengelola lahan pertanian dan lahan perikanan bersama warga sekitar. Program ini sebagai upaya mendamping masyarakat untuk melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat budidaya sayur serta lele. Konsep pendampingan dengan memberikan pengarahan dan pelatihan sehingga akan terwujud desa mandiri.
Menurut Lurah Keparakan, Rina Budi Prastiwi, KTD dibentuk tahun 2020. Memanfaatkan lahan kosong milik Pemkot Yogya dijadikan lahan pertanian dan perikanan sebagai program ketahanan pangan. Program membutuhkan pendampingan intensif dengan cara memberikan pelatihan.
“Besar harapan program ini akan dijadikan wahana edukasi sekaligus memberikan efek perekonomian desa,” kata Rina Budi Prastiwi.
Visi misi program ketahanan pangan desa adalah membangun lahan produktif sebagai upaya pemanfaatan tanah dalam kota untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat agar mendapatkan asupan pangan seimbang di masa pandemi. Memelihara alam dengan memanfaatkan tanaman sayur juga memberikan dampak pada peduli lingkungan.
Ketua RW, Suyanto, mengucapkan terimakasih kepada PC IMM Djazman Al Kindi dan Lazismu atas dukungan dan support untuk program pengembangan desa ini. Peduli lingkungan ini akan berdampak pada kesadaran masyarakat untuk menjaga alam.
Sedangkan Heri Setiawan, Ketua MLH PDM Kota Yogyakarta, menyebut tiga komponen yang harus dijalankan dalam program pembangunan lingkungan hidup. Pertama adalah ekonomi, kedua komponen lingkungan, dan ketiga komponen social. Ketiganya berkaitan dan bersinergi.
Ia menyebut isi Al Qur’an surah Al Anbiya ayat 107 yang menerangkan bahwa Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi semesta alam. “Artinya harus memberikan keselamatan dan kedamaian bagi alam semesta,” tegasnya.
“Lazismu DIY juga konsentrasi pada program lingkungan. Menjadi tugas besar bagi kita untuk peduli lingkungan. Menyelamatkan bumi dengan menghidupkan tanah mati menjadi misi bersama agar kemanfaatan alam sesuai kebutuhan kita. Jangan terlalu tamak harus sesuai kebutuhan kita,” tandas Badan Pengurus Lazismu DIY, Eka Yuhendri.
Pandemi ini menjadi berat bagi masyarakat desa yang berada di tengah kota. Tekanan hidup dan beban pendapatan yang semakin menurun ditambah pemanasan global semakin meningkat, menjadikan adanya peningkatan jumlah penduduk miskin perkotaan.
Pada Maret 2021 jumlah penduduk miskin di D.I. Yogyakarta sebanyak 506,45 ribu atau 12,80 persen. Sedangkan pada penduduk miskin di wilayah perkotaan meningkat sebanyak 5.500 ribu, menjadi 358,66 ribu.
“Diperlukan kolaborasi PC IMM Djazman Al Kindi dengan Lazismu untuk memajukan Kota Yogyakarta melalui ekonomi berkelanjutan dan lingkungan berkelanjutan,” kata Ketua Umum PC IMM Djazman Al Kindi, Baiq Sukma Cholifia. (*)
Berita diterima mediamu.com dari Divisi Program Lazismu DIY, Muhammad Rizal Firdaus
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow