ads
Ketua PWM DIY: Masih Ada yang Memakai Masker Hanya Formalitas

Ketua PWM DIY: Masih Ada yang Memakai Masker Hanya Formalitas

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Masalah penerapan protokol kesehatan (prokes) secara ketat di masa pandemi Covid-19 menjadi hal penting. Dalam pengamatan Ketua PWM DIY, H. Gita Danupranata, S.E., M.M., masih banyak yang tidak tertib prokes. Misalnya, memakai masker hanya formalitas, tidak di tempat seharusnya.

Pernyataan itu disampaikan dalam “Gerakan Ta’awun Sosial bagi Warga Isoman” yang digelar secara virtual oleh MCCC PWM DIY, Rabu (14/5). Acara ini dihadiri PCM/PCA se DIY, PRM/PRA se DIY, dan takmir masjid Muhammadiyah se DIY.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Dalam perjalanan setahun lebih, bayangan kita tentang prokes sudah menjadi budaya. Ternyata banyak yang tidak tertib. Pakai masker bukan di tempat yang seharusnya bisa menutup dan meminimalisir agar virus tidak bisa masuk, namun sekadar formalitas,” ungkap Gita.

Problem-problem yang muncul harus dihadapi bersama, begitupun di cabang dan ranting. Sosialisasi dan keputusan telah diperjelas Majelis Tarjih dan Tajdid, kemudian diperluas Majelis Tabligh PP Muhammadiyah. Masih banyak masyarakat belum bisa menerima secara totalitas karena argumen masing-masing.

Spiritualitas, kualitas keberagamaan, ketundukan kepada Allah, taat pada yang sudah dituntunkan para ulama kredibel, bahwa ketika mengikuti apa yang disampaikan itu lebih bisa memantapkan diri. Menghadapi keributan masyarakat, walaupun di WA, harus berbesar hati, tidak usah ikut menjawab keributan.

“Itulah bagian dari dinamika perjuangan, pasti ada persimpangan. Perlu edukasi, komunikasi, dan koordinasi bersama dalam menghadapi pandemi ini,” tegas Gita.

Ketika ada yang melaksanakan isolasi mandiri, maka yang bisa membantu masyarakat adalah tingkat cabang dan ranting sebagai bagian dari ta’awun. MCCC DIY sudah melakukan upaya dengan membentuk call center, beberapa titik ambulanmu, bantuan paket sembako, konsultasi dokter, dan lain sebagainya.

Inilah bentuk ta’awun di persyarikatan, yaitu dengan spiritualitas. “Bentuk spiritualitas di persyarikatan ini adalah membantu orang lain dan mengurangi kesulitan orang lain. Panduan protokol kesehatan sudah disampaikan Muhammadiyah dan mari kita bergerak sampai tingkat paling bawah,” katanya. (*)

Wartawan: Afifatur Rasyidah I.N.A
Editor: Sucipto

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow