Kajian Warga IPMKu: Jangan Pernah Berhenti Berdakwah

Kajian Warga IPMKu: Jangan Pernah Berhenti Berdakwah

Smallest Font
Largest Font

KULONPROGO – Kritik ringan kepada Muhammadiyah disampaikan Ustadz Ilham Ibrahim, S.Pd., anggota Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Menurutnya, Muhammadiyah saat ini cenderung monoton dan kurang bergeliat dalam berdakwah serta kurangnya figur da’i yang terkenal di tingkat nasional.

Pernyataan itu disampaikan dalam Kajian Warga IPMKu (KAWAI) yang diadakan Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Kulonprogo dalam rangka semarak Musyawarah Daerah (Musyda) IPM XXV dengan tema “Ngaku Pelajar Muslim, Tapi Malu Berdakwah”.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Selain melontarkan kritik ringan, Ilham Ibrahim mengajak para peserta kajian untuk mengingat dakwah yang dilakukan pada masa sebelum K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah. “Kala itu dakwahnya masih bersifat sentralistik, artinya terpusat pada satu tempat, yaitu di pesantren,” papar Ilham.

Menurutnya, para kiai saat itu cenderung pasif, lebih suka didatangi masyarakat bila membahas soal agama. Sampai suatu ketika K.H. Ahmad Dahlan memutuskan terjun langsung mendatangi masyarakat dalam berdakwah kepada mereka. Hal ini tidak seperti dilakukan para kiai pada umumnya.

Ilham menyampaikan tiga strategi dakwah yang perlu dikuasai warga Muhammadiyah.

  1. Dakwah bil lisan, melalui suara atau ucapan seperti ceramah, pidato, dan orasi. Sebisa mungkin, warga Muhammadiyah, khususnya anak-anak muda, menyampaikan dakwah berbobot dengan dasar yang jelas dan keilmuan luas, bukan cuma menghibur. Tak lupa juga menggunakan tutur kata yang baik serta tidak memecah belah masyarakat.
  2. Dakwah bil qalam, melalui tulisan. Harus diakui bahwa anak-anak muda Muhammadiyah saat ini literasinya kurang, terbukti rendahnya produktivitas buku yang diterbitkan. Angkatan muda Muhammadiyah harus bisa menulis dengan wawasan luas dan referensi jelas. Tradisi dakwah generasi lampau lebih sering menggunakan tulisan.
  3. Dakwah bil hal, melalui aksi atau perbuatan. Di ranah ini, Muhammadiyah telah sukses melihat pencapaian yang berhasil membangun amal usaha di berbagai bidang sebagai media dakwah.

Namun, lanjut Ilham, pada level individu warga Muhammadiyah harus bisa menjadi uswatun hasanah bagi orang lain. Hal ini menjadi dasar dalam berdakwah.

Ia berpesan kepada kader IPM untuk tidak berhenti berdakwah serta terus mengembangkan dakwah berdasarkan nilai keislaman yang diyakini Muhammadiyah. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow