Kader Muhammadiyah Harus Memiliki Lima Keyakinan
BANTUL — Selain dimeriahkan dengan pementasan musik dan pembagian penghargaan, penutupan Muhammadiyah Jogja Expo #2, Ahad (9/10), di Halaman Kampus Utama UAD juga dimeriahkan dengan Tausiyah Hikmah bersama Ust. Saijan,S.Ag. menjadi pembicara.
Dalam tausiyahnya, Kepala SD Muhammadiyah Nitikan itu menyampaikan lima hal yang terkait dengan keyakinan, mengutip surat Luqman ayat 34. Pertama, yakin akan datangnya hari kiamat. Orang beriman harus yakin bahwa kiamat akan datang, tetapi terkait waktunya sungguh bukan merupakan wilayah manusia.
Kedua, yakin turunnya hujan. Saijan bercerita pernah suatu ketika beliau ingin menyampaikan tausiyah ke Wirobrajan, saat itu langit terlihat cerah dan tidak mendung atau gumpalan awan hitam tak tampak sama sekali. Sebelum berangkat, istrinya mengingatkan untuk membawa jas hujan atau mantel, namun tidak dibawa karena percaya diri dengan cuaca yang saat itu cukup cerah. Namun, tak dinyana saat perempatan Madukismo hujan turun dengan deras.
“Akhirnya klebus (basah) dan menjadi pengalaman bahwa saya pernah mengisi pengajian sambil memeras baju karena saking deras hujan dan klebus-nya. Maka dari itu, apapun kondisinya, mau itu terang, mendung, dan sebagainya, sebagai orang beriman kita kembalikan atau serahkan kepada Allah swt,” ujarnya
Ketiga, apa yang ada di dalam kandungan para ibu. Beliau cerita, saat sepulang dari suatu pengajian, mampir sejenak di warung bebek goreng yang ada di Jalan Imogiri Timur. Di sana, seorang wanita penjual bebek goreng di warung tersebut memberi tahu ke beliau bahwa dia divonis menderita tumor ganas oleh dokter spesialis kandungan, karena tidak tampak sama sekali janin dalam kandungannya.
“Kemudian, setelah 5 bulan, wanita tersebut di UGD. 6 bulan, dia berada di USG. 8 bulan, dia masih di USG tetap terlihat gumpalan hingga 9 bulan, yang keluar adalah jabang bayi. Sungguh, ini di luar kemampuan manusia, bagi orang yang beriman itulah kekuasaan Allah Swt,” kata Saijan.
Keempat, apa yang akan terjadi ke depannya, Beliau mengambil contoh, Lintang Sariwardana, siswa kelas I SD Muhammadiyah Sapen, yang menyanyikan lagu Derap Berkemajuan di malam penutupan saat ini berusia sekitar 7 tahun.
Saijan mengatakan, bisa jadi, 20 tahun ke depan akan mengisi posisi penting di pemerintah RI suatu saat nanti. Artinya, tidak ada yang tahu masa depan seperti apa. Apa yang telah dicapai saat ini, Saijan menghimbau untuk tidak perlu kecewa, karena semua hal yang terjadi sudah menjadi bagian dari takdir dan kehendakNya.
Kelima, di mana dan kapan manusia akan meninggal. Sungguh tidak ada yang dapat mengetahui kedua hal tersebut, jadi Saijan memohon kepada warga Muhammadiyah untuk tidak banyak membuat pesan untuk dimakamkan di tempat tertentu. “Karena di bumi Allah, di mana Allah memanggil kita, itu bukan urusan kita tetapi urusan Allah,” jelasnya.
Maka dari itu, Saijan juga berpesan agar keyakinan seperti ini harus dibangun kepada kader – kader Muhammadiyah. Termasuk saat pelaksanaan Muktamar 48 di Solo pada November besok. “Insyaallah atas kehendak Allah diberikan kemudahan dan kelancaran,” harapnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow