Inilah Program Unggulan PWM DIY
SLEMAN – Seluruh majelis dan lembaga di lingkungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) memaparkan satu persatu program – program unggulannya untuk tahun 2023 di Rapat Kerja Pimpinan (Rakerpim). Acara ini diselenggarakan di Gedung BBPPMPV Seni Budaya DIY, selama dua hari, Sabtu dan Ahad (24-25/6).
Pada hari pertama, Sabtu (24/6), usai pembukaan dan shalat Ashar berjamaah, beberapa majelis dan lembaga berkesempatan untuk memaparkan program – program apa saja yang dijadikan sebagai program unggulan di 2023. Adapun, pemaparan program ini dibagi menjadi 3 sesi dengan setiap sesi ada empat (4) majelis dan lembaga yang diberi kesempatan.
Sesi pertama, diisi Majelis Tabligh (MT), Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT), Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM), serta Lembaga Dakwah Komunitas (LDK). Dari MTT memiliki program unggulan, seperti membumikan Manhaj Tarjih (menyongsong Manhaj Tarjih 1 abad), sekolah falaq dan ketarjihan, bahkan di internal pimpinan Tarjih harus mengkhatamkan kitab Tarjih dan Ushul Fiqh serta kajian-kajian lainnya.
Majelis Tabligh berfokus pada pengajian berbasis ranting – cabang, pengajian keluarga bersama Nasyiatul ‘Aisyiyah, pengajian sekolah, membuat buku ringkas untuk ceramah dan tuntunan doa pembuka, sampai standarisasi pengelolaan masjid dan mushola. LDK menggarap buku dakwah komunitas hingga Pelatihan Dai Mualaf. Sedangkan, LPCRPM dengan program Sekolah Kader Penggerak Cabang Ranting dan Masjid, bahkan berencana mendirikan cabang ranting dengan basis masjid dan komunitas sampai kampus.
Setelah itu, beranjak ke sesi kedua dengan pemaparan dari Majelis Dikdasmen dan Pendidikan Non Formal (PNF), Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP), Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK-SDI), dan LAZIS. Dikdasmen mengawalinya dengan ingin meningkatkan mutu dan revitalisasi sekolah/madrasah, kompetensi kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, literasi numerasi, hingga prestasi siswa. Tak hanya itu, Dikdasmen akan menginisiasi Lembaga Diklat PNF untuk satpam, pemandu wisata, dan lainnya.
Selain sekolah, pengembangan pesantren juga tak luput dari perhatian. Melalui LPP, ada rencana untuk pembinaan ideologi melalui Baitul Arqam dan kajian-kajian ideologi, serta penguatan manhaj Tarjih melibatkan unsur pesantren, dan menguatkan bahasa Arab maupun bidang Al Qur’an. LPP juga mendorong penguatan kemandirian dan mutu PesantrenMu.
Tak hanya pendidikan, sektor kader juga menjadi perhatian wajib. Untuk itu, dari MPK-SDI memiliki salah satu program unggulan berupa 100.000 Kader dan 1000 BA dalam 1 periode. Agar bisa direalisasikan, MPK-SDI aka melakukan penguatan instruktur dengan coaching clinic, berbagai workshop, Pelatihan Instruktur Wilayah (PIWIL), dan tentunya Baitul Arqam untuk Ortom wilayah.
Kemudian, LAZIS tetap pada gerakan filantropinya dan di 2023 ini fokus pada pengembangan sumber daya (Pelatihan Kompetensi Amil) dan petunjuk teknis pelaksanaan program kegiatan. Di samping juga menargetkan sukses audit keuangan 2022, optimalisasi potensi ZIS, pembuatan galeri filantropi saham (wakaf, bursa efek, sekuritas) sampai berencana untuk sosialisasi ke masyarakat melalui Lazismu Talk sebulan sekali.
Selanjutnya, sesi ketiga dari Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS), Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Lembaga Resiliensi Bencana (LRB), hingga Majelis Pustaka dan Informasi (MPI). MPKS, dengan anggotanya yang terbanyak (42 orang) memiliki 7 program unggulan, antara lain: Pusat Difabel, AmbulanMu, Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah, Balai Kesejahteraan Sosial Anak, Muhammadiyah Senior Care, Muhammadiyah Children Center, dan Samara (Biro Jodoh).
Masih di bidang sosial pemberdayaan, MPM masih tetap konsisten memberdayakan masyarakat melalui 2 program unggulannya, yakni Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) dan Sekolah Kader Pemberdayaan (SEKAM). MPM berencana membuat roadmap program penurunan kerawanan sosial keluarga melalui workshop dan MoU serta pendampingan 3 program unggulan daerah (Eduwisata Agro Sleman, Akselerasi Mocaf Gunungkidul, dan Pengembangan Aren Kulonprogo).
Lalu, LRB DIY menginisiasi program unggulan berupa Pengembangan Pusdiklat PB. Ini sebagai sarana transformasi kader Muhammadiyah menjadi pegiat dan pelopor penanggulangan bencana pada tingkat komunitas, daerah, dan seterusnya. Selain program unggulan, LRB tetap meningkatkan kualitas relawannya melalui pembinaan dan pelatihan, di samping juga menyusun pedoman dan melakukan sosialisasi terkait kebencanaan.
Sebagai penutup pada hari ini, ada MPI dengan bidang garap media dan jurnalistik, lewat penyusunan kurikulum sekolah jurnalis untuk kemudian bisa mengadakan Sekolah Kader Jurnalis. MPI juga berfokus pada pengelolaan dan pemetaan akun media sosial yang berafiliasi Muhammadiyah, terutama di DIY untuk memperkuat jaringannya di jagad digital, sampai mau membuat forum web untuk diskusi.
Pemaparan di hari pertama baru berakhir pada pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, di hari kedua, Ahad (25/6), pemaparan program unggulan dilanjutkan oleh beberapa majelis dan lembaga lainnya. Masih ada banyak program unggulan lain yang patut dinanti seluruh pimpinan dan warga Muhammadiyah di DIY. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow