Forum GDN: Jangan Ragu Ikut Vaksinasi Covid-19
SLEMAN – Sebagai respon terhadap masih merebaknya Covid-19, Muhammadiyah Nogotirto, Gamping, Sleman, mengadakan webinar bertema “Varian Vaksin, Virus, KIPI, dan Penggunaan Obat di Masa Pandemi”, Sabtu (25/9) malam. Acara ini merupakan kolaborasi antara Forum GDN dengan Tim Tanggap Covid-19 Muhammadiyah Nogotirto.
Dua narasumbernya adalah dr. Farindira Vesti Rahmasari, M.Sc. (Vaksin, Varian Virus, dan KIPI) dan apt. Sri Tasminatun, M.Si. (Bijak Menggunakan Obat di Masa Pandemi). Keduanya dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
Forum GDN (Gedung Dakwah Nogotirto) dan Tim Tanggap Covid merupakan program Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Nogotirto bersama Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah.
“Jangan ragu untuk menjalani vaksinasi Covid-19, dan jangan menunda jadwal vaksin kedua untuk meminimalkan risiko tertular virus ini,” tegas dokter Varindira.
Ia menyebutkan, target jumlah penduduk tervaksin di Indonesia sebanyak 208.265.720. Dari jumlah tersebut, sampai saat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis 1 sebanyak 19,18 persen. Dan, dari jumlah tervaksin dosis 1 tersebut yang sudah mengikuti vaksinasi dosis 2 sebanyak 7,62 persen.
“Untuk lansia cakupan vaksinasinya masih sangat rendah,” katanya.
Empat tujuan vaksinasi adalah:
- Menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19
- Mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah dan melindungi kesehatan masyarakat
- Melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh
- Menjaga produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi
Dari data yang ada, lanjut Varindira, negara dengan prosentase tertinggi warganya sudah divaksin adalah Uni Emirat Arab (90 persen), kemudian berturut-turut adalah Portugal (87%), Spanyol (80%), Singapura (79%), Uruguay (78%), Denmark (76%), Chile (76%), China (76%), Irlandia (75%), dan Kanada (75%). Indonesia di urutan 25. (data per 16 September 2021)
Selain melakukan vaksinasi, katanya, untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Delta dan varian lainnya adalah dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan menghindari kerumunan.
Sementara itu Tasminatun menjelaskan tiga jenis obat di masa pandemi:
- Lanjutkan sesuai petunjuk dokter untuk obat-obat rutin bagi pasien degeneratif seperti hipertensi dan DM.
- Obat-obat swamedikasi untuk yang bergejala ringan.
- Segera bawa ke RS jika muncul gejala berat seperti sesak nafas, saturasi oksigen rendah, dan batuk berdarah).
Ia menyebut beberapa akibat infeksi Covid-19, yakni kematian, mual dan muntah, merasa kelelahan tidak berenergi, sakit tenggorokan, batuk pilek, demam tinggi di atas 38 derajat, ruam kulit (terjadi karena ada kemungkinan penyumbatan darah di kulit), dan gangguan pernafasan.
Karena itu harus ada upaya meningkatkan sistem imun tubuh. “Makan makanan seimbang, istirahat cukup, olahraga, dan ibadah termasuk banyak berdoa,” katanya. (*)
Wartawan/Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow