David Efendi: Muhammadiyah Punya Komitmen Moral, Etis, dan Politik untuk Mencegah Pembangkangan Konstitusi

David Efendi: Muhammadiyah Punya Komitmen Moral, Etis, dan Politik untuk Mencegah Pembangkangan Konstitusi

Smallest Font
Largest Font

YOGYA - Muhammadiyah punya komitmen moral, etis, dan politik dalam memperingatkan pemerintah yang sedang berada di jalan yang salah. Sistem negara konstitusional yang hari ini sedang terancam oleh lembaga negara harus menjadi perhatian lebih.

Begitu kata David Efendi, Sekretaris Lembaga Hukum dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah, kepada mediamu.com dalam kerumunan massa aksi "Jogja Memanggil" yang berdemonstrasi di Jalan Malioboro, Yogyakarta pada Kamis (22/8).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

David mengingatkan bahwa kondisi pemerintahan sekarang ini sedang tidak baik-baik saja. Ia menilai Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang seharusnya taat dan tunduk justru membangkang pada sistem konstitusional.

Kondisi ini merujuk pada upaya DPR RI menggelar rapat Badan Legislasi (Baleg) untuk menganulir Keputusan Mahkamah Konstitusi tentang UU Pilkada. Apa yang dilakukan DPR, menurut David, adalah pembangkangan konstitusi.

David menyeru kepada setiap warga, aktivis, dan seluruh elemen untuk bersama-sama melindungi amanat konstitusi yang dilakukan secara nyata dan terang-terangan.

"Solidaritas masyarakat Yogya senantiasa terpanggil ketika negara dalam kondisi darurat. Mahasiswa buruh dan masyarakat selalu menajdi bagian penting dalam meluruskan kiblat bangsa ketika pembangkangan konstitusi yang nyata dan terbuka dilakukan oleh anggota legislatif dan kekuasaan eksekutif. Maka warga Yogya dari berbagai elemen akan menjadi barisan terdepan dalam mengembalikan marwah bangsa ini," katanya.

David juga mengingatkan pada akademisi dan ilmuwan bahwa kondisi negara sekarang ini sedang genting. Apa yang dilakukan lembaga negara sekarang ini adalah tidak lazim dan tidak bisa ditoleransi oleh nalar akademik.

"Pembangkangan yang didesain secara sistematik yang dilakukan oleh aparat negara tidak lazim dan tidak bisa ditoleransi oleh nalar akademik. maka barisan cendekiawan dan akademisi harus membela negara dengan mengeliminir aktor-aktor jahat yang bermufakat dan mengancam sistem konstitusi kita. ini adalah tugas, tanggung jawab, dan kewajiban moral bagi kaum akademisi," serunya.

Terakhir, David berpesan pada warga Muhammadiyah untuk mempunyai komitmen yang final pada sistem negara Republik Indonesia ini, sehingga setiap usaha untuk mengancam dan menghancurkan sistem konstitusional ini, maka warga Muhammadiyah wajib berada pada sisi yang menentang dan melawannya.

"Muhammadiyah punya komitmen moral, etis, dan politik untuk mencegah itu semua, untuk membangun bangsa ini lebih baik bukan dibawa ke dalam kegelapan. itulah komitmen Muhammadiyah dan itu sudah final," tegasnya.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow