BPRS BDW, Majelis Tabligh DIY, dan RS PKU Adakan Literasi Perbankan Syari’ah
YOGYA – Menyongsong Ramadhan 1443 H, persoalan mu’amalat terutama perbankan syari’ah menjadi urgen dalam masyarakat, khususnya warga Muhammadiyah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Saat Ramadhan banyak kegiatan berhubungan dengan ekonomi, sehingga warga memerlukan panduan terkait transaksi yang sesuai tuntunan agama.
Majelis Tabligh PWM DIY, BPRS BDW, RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta – Gamping, dan Korps Muballigh Muhammadiyah DIY menggelar Literasi Perbankan Syari’ah menyongsong Ramadhan 1443 H. Kegiatan ini diadakan Ahad (20/3) di Aula Gedung PWM DIY, dihadiri Ketua PWM DIY Gita Danupranata, Komisaris BPRS BDW Muhammad Riduwan, diikuti sejumlah anggota Korps Muballigh Muhammadiyah DIY.
Dalam kegiatan tersebut dijelaskan banyak hal tentang fiqih mu’amalat utamanya bagian maliyat yang mencakup kebendaan, dimana Islam mengatur terkait ekonomi keuangan dan sebagainya.
Riduwan menjelaskan, intinya adalah perekonomian, bisnis, dan usaha dalam ajaran Islam merujuk pada Islam yang kaffah. Hal tersebut berarti memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan aqidah, ibadah, dan akhlak.
Ia menekankan larangan dalam mu’amalat. “Mulai dari dilarang untuk menipu, menimbun untuk merekayasa permintaan (ihtikar), merugikan orang lain (gharar), menyuap (risywah), sampai mengambil riba’ dalam bentuk bunga bank konvensional,” jelasnya.
Karena PWM DIY memiliki BPRS BDW sebagai amal usaha dalam bidang perbankan, hal itu menegaskan posisi Muhammadiyah untuk mendorong sektor bank syari’ah.
Lewat kegiatan ini diharapkan Majelis Tabligh PWM dan Korps Mubaligh Muhammadiyah memahami tentang bagaimana bank syari’ah beroperasi sehingga dapat menyampaikan perbankan syari’ah ini kepada masyarakat, terlebih menjelang Ramadhan tahun ini.
“Kami berharap bapak-bapak di Korps Mubaligh bisa menyampaikan apa yang sudah kami sampaikan sedikit ini. Ilmu dari sini ditransfer ke jamaah masing-masing, di bulan Ramadan yang merupakan momentum untuk syahrut tarbiyah atau bulan pendidikan,” ujar Riduwan yang juga Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM DIY ini.
Sedangkan Gita Danupranata mengatakan, PWM DIY ingin menyatukan semua potensi yang ada di persyarikatan untuk bersama-sama berkolaborasi, berintegrasi-koneksi agar gerak dakwah persyarikatan semakin signifikan. Hal itu diwujudkan melalui kegiatan Literasi Perbankan Syariah berkolaborasi dengan Korps Muballigh Muhammadiyah DIY.
Melihat perkembangan dakwah ekonomi Muhammadiyah di DIY, Gita berharap akan ada peningkatan lagi dari bentuk korporasi sampai pada tahap masyarakat dapat memahami perbankan syari’ah. Terlebih dalam menyambut Ramadhan, ia berharap, seluruh komponen Muhammadiyah DIY bisa mempersiapkan dengan sebaik-baiknya agar dapat memberikan pencerahan kepada umat pada semua aspek.
“Sehingga dapat berislam secara kaffah dalam aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalat duniawiyah, khususnya dalam hal perbankan syariah,” katanya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow