Beras JATAM DIY Resmi Diluncurkan: Lokomotif Produk Petani Binaan Muhammadiyah
YOGYA – Pemberdayaan petani Muhammadiyah terus dilakukan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) melalui Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM). Hal ini demi terwujudnya kemandirian pangan untuk masyarakat.
Salah satu wujud dari kemandirian pangan itu adalah diluncurkannya beras JATAM DIY dalam Talkshow Hari Tani Nasional yang diselenggarakan MPM PWM DIY, pada Senin (30/9) di Aula Gedung Dakwah PWM DIY. Beras JATAM DIY sebagaimana namanya, adalah beras hasil produksi pertanian dari para petani binaan MPM PWM DIY.
Lukman Johanuddin, Ketua JATAM DIY, menjelaskan bahwa beras JATAM DIY ini adalah salah satu program unggulan, di mana ia meyakini bahwa pemberdayaan petani itu harus dulu sampai hilir. Hal ini supaya petani bisa dijadikan subjek dan bukan objek.
“Kalau di pemberdayaan kita, petani bisa dijadikan subjek dan hilirnya juga bisa dipegang maka hulunya dengan petani kita akan lebih enak. Sehingga, dari segi harga produk tidak bisa dipermainkan, karena dapat menghitung misalnya harga pokoknya sekian lalu keuntungannya sekian. Nah kita bisa hitung di situ,” jelas Lukman.
Apalagi, banyak dari petani padi saat harga turun drastis itu malah dipermainkan saat menentukan harga. Sehingga, pemberdayaan hulu sampai Hilir ini penting untuk dilaksanakan, tidak hanya untuk padi, tetapi juga dengan komoditas-komoditas petani yang lainnya. Untuk itu, beras JATAM DIY ini akan menjadi awal dari berkembangnya produk - produk petani Muhammadiyah.
“Harapannya, beras ini menjadi lokomotif dari produk komoditas JATAM yang bisa kita intervensi untuk ditemukan dengan pasar-pasar di amal usaha dan juga jamaah Muhammadiyah,” ujar Lukman.
Terkait pemasaran, untuk sementara masih di ranah internal persyarikatan dulu untuk dioptimalkan. Lukman melihat, dari internal saja potensinya sebenarnya sangat besar sekali dan selain kolaborasi juga ada koperasi dagang yang bisa dimanfaatkan untuk pemasaran produk.
“Koperasi dagang itu adalah bagaimana kita mengajak antara produsen dan juga konsumen-konsumennya. Siapa konsumennya? Bisa amal usaha, ranting dan cabang, struktur dan jamaah Muhammadiyah yang nanti mau bergabung di koperasi ini dan semuanya menjadi pemilik dari koperasi,” papar Lukman.
Setelah beras, JATAM DIY juga akan mengusulkan komoditas-komoditas lainnya dan sudah dipersiapkan. Seperti produk-produk hortikultura (sayur dan buah-buahan), peternakan macam telur dan daging, serta perikanan macam lele, nila, dan lainnya. Kalau dari beras ini sudah ada pelanggannya, nanti produk yang lainnya akan menyusul. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow