Warga Muhammadiyah, Inilah 3 Kriteria Caleg yang Harus Dipilih!
YOGYA - Calon Anggota DPD RI dari Muhammadiyah, Ir. Ahmad Syauqi Soeratno, M.M. menegaskan jika para pemilih, terutama kalangan anak muda pada Pemilu 2024 ini akan menjadi penentu masa depan bangsa. Saat ini, ada sekitar ratusan juta anak muda berusia 25 tahun ke bawah dan diprediksi akan memenuhi lebih dari 800 ribu titik TPS pada 14 Februari 2024 mendatang.
Namun, meski disebut menjadi penentu masa depan bangsa, timbul pertanyaan bagi para anak muda di Indonesia ini. Apakah anak muda sudah cukup waktu untuk menjadi penentu bangsa ini?
Syauqi menyampaikan hal tersebut, karena meskipun sekolah-sekolah telah melahirkan banyak orang hebat, namun masih belum layak memimpin bangsa dan perlu dikemas lebih baik.
Sementara di sisi lain, sistem demokrasi tidak memberi luang bagi anak muda untuk mengembangkan diri. Selain juga tidak membedakan mana yang berilmu dan berakhlak ataupun sebaliknya.
“Jadi jangan kaget kalau yang menang tidak seperti yang anda bayangkan. Maka pemilu itu bukan untuk memilih yang terbaik, melainkan menghindari yang terburuk,” kata Syauqi di Ideopolitor Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DI Yogyakarta, Ahad (28/1).
“Karena tanggal 14 Februari 2024 menjadi tanggung jawab anda, apakah berani take care terhadap tanggung jawab itu. Jadi pastikan minimal di Pemuda Muhammadiyah DIY memiliki kesamaan untuk memilih siapa yang layak jadi pemimpin kita,” lanjut Syauqi.
Syauqi menyampaikan ada 3 kriteria caleg yang wajib menjadi pilihan warga Muhammadiyah.
“Pertama, pilihlah yang paling dekat dengan Muhammadiyah. Kalau sudah biasa dekat dengan Muhammadiyah, insya Allah saat bekerja untuk masyarakat dia lebih bisa dipercaya. Kedua, lihat track record-nya, apakah ia punya karya atau tidak. Ketiga, apa yang akan dilakukan besok dari caleg itu,” jelasnya.
Hitungan detik menuju Pemilu tinggal sekian hari lagi, maka semua pihak harus serius bergerak. Untuk itu, Syauqi mengajak semua caleg dari kader Muhammadiyah yang hadir di IDEOPOLITOR untuk lebih dewasa dalam keberagaman dan menjaga kebersamaan.
Terlebih, ada harapan dari para tokoh Muhammadiyah agar persyarikatan itu mestinya bisa menjadi pengingat dan pengawal islam dan Indonesia untuk membawa misi rahmatan lil alamin
Tantangan ke depan memang tidak mudah. Meskipun kader sudah khatam dengan MKCH, 12 langkah, khittah, dan sebagainya, tetapi di perubahan zaman ini semua kader harus bisa transisi, terutama dalam menghadapi serangan ideologi dan salah-salah bisa kena kartu merah.
Maka, sebagaimana harapan dan cita-cita para pendahulu, tugas semua kader yang jadi caleg adalah memastikan setiap sistem demokrasi harus sesuai dengan konstitusi, dalam menjaga marwah negara dan persyarikatan
“Selamat berjuang. Kalau Allah ridha, insya Allah Muhammadiyah akan memiliki banyak kader di parlemen, termasuk di DPD RI nanti,” tandas Syauqi. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow