Ternyata Inilah Dinamika Sistem Penentuan Awal Bulan Muhammadiyah Menuju Kalender Global

Ternyata Inilah Dinamika Sistem Penentuan Awal Bulan Muhammadiyah Menuju Kalender Global

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Sejak dulu, sistem penentuan awal bulan dalam Muhammadiyah telah mengalami berbagai dinamika. Pada tahun 1927, Muhammadiyah memperkenalkan kriteria imkan rukyat. Sepuluh tahun kemudian, tahun 1937, kriteria tersebut diubah menjadi ijtimak qabla al ghurub. Sejak tahun 1939, Muhammadiyah mengadopsi pendekatan baru dengan memanfaatkan wujudul hilal.

Kini, di tahun 2024 menjadi momen krusial dalam langkah Muhammadiyah menuju kesatuan kalender global. Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Rahmadi Wibowo, mengungkapkan alasan Muhammadiyah mengadopsi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Menurut Rahmadi, ada beberapa alasan utama yang mendasari keputusan ini.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pertama, umat Islam hidup dalam dunia global yang semakin menyatu. Dalam konteks globalisasi, penyatuan kalender menjadi penting untuk menjaga keseragaman dalam berbagai aspek kehidupan umat Islam.

Kedua, ada beberapa ibadah yang menuntut penyatuan kalender global, seperti puasa Arafah. Dengan adanya KHGT, diharapkan pelaksanaan ibadah tersebut dapat lebih seragam dan tidak menimbulkan kebingungan di kalangan umat Islam.

Ketiga, Al-Quran dan hadis menghendaki KHGT. Rahmadi menjelaskan bahwa universalisme ajaran Islam yang tercantum dalam QS. Saba’ Ayat 28, yang berbunyi: “Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui.”

Selain itu, QS. Al-Anbiya’ Ayat 92 menegaskan kesatuan umat Islam sebagai simbol Islam: “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.”

Hadis juga mendukung kesatuan ini, sebagaimana disampaikan Rasulullah: “Puasa adalah hari ketika kamu semua berpuasa, dan hari berbuka adalah hari ketika kamu semua berbuka, dan hari berkurban adalah hari ketika kamu semua berkurban.”

Dengan demikian, langkah Muhammadiyah mengadopsi KHGT adalah upaya untuk merealisasikan ajaran Islam yang universal dan memperkuat kesatuan umat Islam di seluruh dunia. Upaya ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah dalam terus melakukan inovasi dan ijtihad untuk kemajuan umat Islam. (*) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow