Terdapat Peningkatan Kekerasan terhadap Anak Selama Belajar di Rumah
YOGYAKARTA — Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Ahad 2 Mei 2021, kader Nasyiatul ‘Aisyiyah melaksanakan kajian berbasis riset Keluarga Muda Tangguh Nasyiatul ‘Aisyiyah (KMTNA) Seri #3 melalui Zoom Meeting.
Kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PWNA) DIY itu sebagai ikhtiar dalam mewujudkan ketahanan keluarga. Bagi NA, keluarga adalah pondasi pendidikan utama.
Pada acara tersebut dipaparkan diseminasi hasil penelitian “Islamic Religious Coping, Dukungan Pasangan & Stres Pengasuhan: Studi pada Ibu yang Mendampingi Anak Study From Home pada Pandemi Covid-19”. Terungkap dari 319 responden ibu Indonesia yang mendampingi anak dalam Study From Home (SFH), ditemukan adanya peningkatan kekerasan dalam proses pengasuhan terhadap anak, baik secara verbal (mudah marah dan membentak anak) maupun secara fisik (mencubit dan memukul anak). Hal itu akibat beban berlipat dan cueknya pasangan terhadap pendidikan anak.
Rahma Kusuma Fitri, S.Psi., peneliti yang juga Sekretaris Majelis Dikdasmen PRA Nitikan Yogyakarta, memberikan rekomendasi bahwa perempuan (ibu) harus senantiasa menjaga mentalnya (Islamic religious coping).
“Peran pasangan pun menentukan proses pengasuhan,” ungkap Rahma Kusuma Fitri didampingi Syahdara Anisa Makruf.
Sejatinya, lanjut Rahma Kusuma Fitri, tugasnya mendidik bukan tugas ibu semata. “Tetapi kesalingan ayah dan ibu karena anak membutuhkan keteladanan, kekompakan, dan kasih sayang dari keduanya,” katanya. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow