Tadabbur Shirah Nabawi di SMP Musade: Ajaran Islam Melintasi Ruang dan Waktu
SLEMAN – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, SMP Muhammadiyah 1 Depok, Sleman, menggelar pengajian Tadabbur Shirah Nabawi. Acara bertema “Meneladani Kisah Nabi Muhammad SAW untuk Menjadi Pribadi yang Mandiri, Cerdas, dan Berakhlak Mulia” ini berlangsung Rabu (20/10) secara online dengan tausyiyah oleh Ustadz Faiq Firmansyah, S.Pd.
Ustadz Faiq mengingatkan bahwa Rasulullah SAW adalah pribadi sangat cerdas, baik secara emosional, spiritual, dan intelektual. “Hal ini penting disampaikan mengingat hari ini banyak umat Islam salah mengartikan cara mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah SAW,” kata Faiq.
Menurutnya, banyak umat Islam yang memaknai hakikat ruju’ ila qur’an wa sunnah sebagai tindakan yang serta merta berhenti pada tekstualnya, tanpa berusaha memaknai sesuai konteks zaman saat ini.
Padahal, memaknai hakikat ruju’ ila qur’an wa sunnah adalah menyadari bahwa ajaran-ajaran Islam merupakan ajaran melintasi ruang dan waktu. Ajaran Islam harus mampu menjawab persoalan-persoalan umat kekinian sehingga bisa menjadi ajaran yang penuh kasih dan sayang bagi seluruh alam atau rahmatan lil ‘alamin.
“Itulah sejatinya yang perlu diteladani dari sosok Rasululullah SAW. Beliau pribadi bijaksana dalam bermasyarakat, tidak mudah tersulut emosinya, dan merupakan sosok suri tauladan yang kamil,” papar Faiq.
Kondisi dengan latar belakang ideologi bermacam-macam menuntut masyarakat memendam sikap ananiyah. Dalam berkehidupan di masyarakat multikultural mengharuskan untuk memiliki rasa toleransi yang besar, sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW terhadap masyarakat non-Islam di kota Madinah.
Ada beberapa hal yang bisa diteladani dari pribadi Rasulullah SAW, antara lain mandiri dan cerdas. Sejak kecil, Rasululullah SAW membantu pekerjaan pamannya, salah satunya menggembala hewan ternak.
Dari segi intelektual, terbukti berkat kecerdasannya dalam menghadapi berbagai permasalahan. Nabi Muhammad SAW mampu memberikan solusi untuk mengatasi masalah.
Dari segi emosional, walaupun sudah banyak disakiti banyak pihak, tetap mampu mengontrol emosi dengan baik. Bahkan, memilih untuk memaafkan.
Dari segi spiritual pun Rasulullah SAW selalu rajin beribadah daripada siapapun. Berakhlak mulia, Nabi Muhammad SAW selalu memaafkan, jujur, menyayangi orang lain, dan lain sebagainya.
Sebisa mungkin meneladani pribadi dari Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita saling perbaiki akhlak masing-masing,” ajak Faiq.
Sedangkan Abidin Fuadi Nugroho, S.Pd.I, M.Si, Kepala SMP Muhammadiyah 1 Depok, mengatakan bahwa melalui pengajian ini para siswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang mandiri, berakhlak mulia, dan cerdas.
Bertakwa kepada Allah SWT bukan semata-mata menitikberatkan pada kesalehan personal, juga diiringi kesalehan sosial dan pribadi yang cerdas secara intelektual, emosional, serta spiritual.
“Hal itu menjadi modal utama untuk menjadi pelopor kebaikan dalam berkehidupan di masyarakat,” kata Abidin. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah Atha Ridhai
Editor: Affan Safani Adham
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow