Syawalan JSM DIY 2023 dengan Iman dan Strategi Bisnis Meningkat Memikat

Syawalan JSM DIY 2023 dengan Iman dan Strategi Bisnis Meningkat Memikat

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Masih dalam suasana Syawal 1444 H, Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Daerah Istimewa Yogyakarta mengadakan Syawalan. Acara ini berlangsung pada Senin, 8 Mei 2023 di Aula di Gedung Muhammadiyah DIY Jl. Gedongkuning 130B. Tercatat total ada lebih dari 70 undangan yang menyemarakkan acara ini.

Acara Syawalan dipandu langsung oleh Ketua JSM DIY Taufik Ridwan dan Sekretaris JSM DIY Nur Aisyah Haifani. “Tidak hanya saudagar yang diundang, tapi juga pengurus koperasi Muhammadiyah, pengurus Badan Usaha Muhammadiyah. Agar semuanya bareng-bareng meningkatkan kualitas bisnisnya,“ tutur Taufik di pembukaan acara.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Pembicara pertama, Ahmad Rossi Attaki dari FLORA Group yang juga Bendahara Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata PWM DIY, banyak berbicara tentang Family Business.

“Kalau sebagian besar Bapak Ibu di sini memulai bisnis. Saya adalah salah sedikit yang harus meneruskan bisnis keluarga. Hampir seluruh bisnis besar di Indonesia saat ini, adalah Family Business. Karena itu iman yang kokoh dan strategi yang kuat jadi penting untuk terus bermain bisnis dalam waktu yang panjang,” jelas Rossi.

Rossi menegaskan bahwa dengan semangat al-Ma’un seperti yg diajarkan oleh pendiri Muhammadiyah Kyai Ahmad Dahlan. Kader Muhammadiyah harus menjadi orang kaya, agar bisa lebih banyak berbagi zakat, infaq, & shadaqah (ZIS). Terkhusus lagi, ZIS-nya harus lewat Lazismu.

Sedangkan, pembicara kedua Dokter Bedah terkenal di DIY yaitu dr. Sagiran, pemilik RS Nurhidayah Bantul. Dokter Sagiran banyak berbicara tentang sedekah dan ketagihan sedekah.

“RS Nurhidayah Bantul itu adalah buah. Ketika membeli tanah untuk RS, saya tahu pemilik aslinya siapa, saya tahu siapa saja jalur makelarnya. Tapi tidak ada satu pun yang saya tawar sama sekali, diniatkan untuk sedekah,” terang Dokter Sagiran.

“Kami bahkan ketagihan sedekah. Dalam perjalanan RS Nurhidayah, kami juga mengadakan program CSR khitan gratis di pelosok NTT. Pesertanya ribuan anak,” lanjutnya.

Dokter pun menyampaikan saran, sedekah itu berat, karena itu harus latihan mulai dari yang kecil-kecil.

“Bayar parkir yang tarifnya dua ribu, kasih lima ribu. Kalau ditolak, tambahi jadi sepuluh ribu. Masih ditolak? Tambahi jadi dua puluh ribu, lalu tinggal pergi,” saran pamungkas Dokter Sagiran sambil terkekeh-kekeh. (*)


Berita ini diterima mediamu.com dari Muhammad Zulfi Ifani

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow