RSPM DIY Diresmikan, Lebih dari 100 Pasien Dibantu
SLEMAN — Setelah diluncurkan pada 8 November 2021, Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah (RSPM) Daerah Istimewa Yogyakarta akhirnya diresmikan pada Sabtu (31/12) oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo. Acara peresmian juga dihadiri oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Gita Danu Pranata, Bupati Sleman 2010 – 2021 Sri Purnomo, Ketua MPS PWM DIY Ridwan Furqoni, PDM Sleman, Panewu Mlati, dan tamu undangan lainnya.
Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah di DIY merupakan yang pertama di Indonesia dan menjadi solusi bagi pasien yang sedang berobat di rumah sakit di Yogyakarta serta tidak mampu untuk membiayai tempat singgah sementara. Tentunya, keberadaan rumah singgah ini sangat efisien, terutama bagi keluarga pasien dari luar Yogyakarta, karena tidak perlu bolak – balik berobat dari rumah ke rumah sakit dan tidak dipungut biaya.
Mengetahui hal tersebut, Kustini sangat mengapresiasi hadirnya RSPM DIY. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Sleman, kami sangat apresiasi sekali bahwa di DIY khususnya di Kabupaten Sleman di Kapanewon Melati ada Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah. Tentunya, sangat membantu kepada masyarakat yang perjalanan jauh dan yang tidak mampu sehingga kami mendukung program ini,” ungkapnya.
Kustini juga mengharapkan Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah di DIY ini bisa dikembangkan lebih lanjut dan menjadi pionir bagi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah lainnya untuk membuat program serupa.
“Semoga (Rumah Singgah Pasien Muhammadiyah) bisa disempurnakan, meskipun fasilitasnya sudah bagus tapi nantinya masih bisa dikembangkan lagi,” ucap Kustini.
Senada dengan Bupati, Ketua PWM DIY Gita Danu Pranata menilai program RSPM DIY ini sangat bagus untuk membantu masyarakat yang memerlukan tempat singgah saat berobat.
“(RSPM DIY) ini benar – benar program yang sangat bagus dan bermakna untuk membantu saudara-saudara kita yang memerlukan tempat singgah. Di mana mereka itu kebetulan harus periksa di rumah sakit, khususnya di RS dr. Sardjito, dan tidak selesai pada satu hari tersebut serta masih akan dilanjutkan pada hari berikutnya maka butuh tempat untuk istirahat,” jelas Gita.
Terlebih, lanjut Gita, jika memang justru pasien itu harus berulang kali ke rumah sakit dalam durasi waktu yang dekat sementara jarak atau rumah tempat aslinya jauh.
Gita ingin agar RSPM DIY ini dapat dikembangkan layanannya, mengingat ini adalah program dari Majelis Pelayanan Sosial (MPS) PWM DIY bekerjasama dengan Lazismu DIY dan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogya – Gamping serta semua komponen lainnya.
“Jadi, layanannya tidak hanya berupa kesehatan, tetapi bisa diolah lebih dari itu. Kami juga membuka kesempatan bagi pihak di luar Yogya untuk berkolaborasi mengembangkan program yang serupa,” imbuh Gita.
Meskipun baru diresmikan pada Sabtu (31/12), RSPM DIY sudah menerima sekitar 100 pasien sejak diluncurkan pada 8 November 2021. Disampaikan oleh Ridwan Furqoni, dalam rumah singgah ada beberaa fasilitas yang bisa dimanfaatkan.
“Mulai dari 8 tempat tidur yang terdapat di 4 bangsal, dapur yang dilengkapi dengan kulkas disertai bahan-bahan makanan sehingga bisa digunakan keluarga pasien untuk memasak, kamar mandi dengan pemanas air, televisi, dan masih banyak lagi,” papar Ridwan.
Tidak hanya itu, para pasien pun juga bisa diantar pulang pergi oleh AmbulanMu. Bahkan, bisa menjangkau pasien dari luar DIY yang ingin berobat ke rumah sakit di Yogyakarta. Sama halnya dengan RSPM, pasien yang diantar AmbulanMu juga tidak perlu mengeluarkan biaya sedikitpun
“RSPM DIY ini juga bisa dipakai oleh para perawat yang sedang magang sambil menunggu izin kerjanya turun,” tambah Ridwan.
RSPM DIY ini sebelumnya adalah Kantor PDM Sleman yang sudah beberapa tahun ini pindah di Sawahan, Pandowoharjo, Sleman. Terletak di kompleks Masjid Az Zahro, Jombor, Sinduadi, Mlati, Sleman. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow