PWA DIY Berdayakan Guru TK ABA Agar Bertahan di Masa Pandemi

PWA DIY Berdayakan Guru TK ABA Agar Bertahan di Masa Pandemi

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY melaksanakan program Gerakan Keluarga Resilient/Lenting Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah (PPA). Program ini untuk menggerakkan keluarga ‘Aisyiyah dalam merespon pandemi Covid-19.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (kbbi) arti kata resilient (Bahasa Inggris) atau lenting (Bahasa Indonesia) adalah elastis, tabah, berpegas. Dalam rilis yang diterima mediamu.com dari PWA DIY, kata resilient/lenting dimaknai sebagai ketahanan dalam konteks ketahanan keluarga menghadapi masa pandemi Covid-19.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kegiatan dimulai dengan edukasi tentang keluarga lenting bertempat di TK ABA Nitikan dan TK ABA Kompleks Masjid Kota Perak. Pada kesempatan ini disampaikan materi budi daya sayuran menggunakan metode hidroponik agar bisa membantu guru TK ABA berdaya selain mengajar.

Sebagai awal, PWA DIY menyerahkan 60 bibit sayuran dan 200 bibit lele di TK ABA Nitikan. “Semoga program ini bermanfaat bagi sekolah dan keluarga sekolah di lingkungan TK ABA Nitikan,” tutur Jamilatus Saudah, Kepala TK ABA Nitikan, dalam acara tersebut, Kamis 5 Agustus 2020.

Menurut perwakilan Tim Manajemen Program Lenting, Suria Dwiwahyu, salah satu tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketahanan pangan di kalangan guru/sekolah TK ABA. Diharapkan, penanganan terhadap tanaman hidroponik ini harus diperhatikan secara seksama.

Sedangkan Kepala TK ABA Kompleks Masjid Kota Perak, Kotagede, Tining Sundari, S.Pd., menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas program tersebut. “Semoga memberi semangat dan pemantik bagi guru dan keluarga di lingkungan TK untuk mandiri dan tangguh menghadapi dampak Covid-19,” katanya.

Ia menambahkan, ilmu yang didapat dari program itu tidak hanya untuk kalangan guru, juga dibagikan kepada keluarga dan wali murid.

Harapan senada disampaikan Yuni Purwanti, anggota Dikdasmen PWA DIY. “Semoga anak-anak dan orangtua, yang tadinya tidak suka sayur jadi suka sayur, hidupnya bisa lebih sehat,” tutur Yuni.

Selain pelatihan budi daya sayur menggunakan hidroponik, juga memberikan tips budi daya sayur dengan aquaponik, dimana nutrisi tanaman didapat dari kotoran lele dan memanfaatkan media sekam bakar. (hr)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow