PM3NAS IMM Bentuk Mubaligh Kaffah yang Siap Jawab Tantangan Zaman
BANTUL – Bidang Tabligh dan Kajian Keislaman (TKK) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Yogyakarta sukses melaksanakan acara pembukaan Kegiatan Pelatihan Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah Nasional (PM3NAS) dengan tema “Menjadi Mubaligh Kaffah, Menjawab Tantangan Zaman” di Gedung Tabligh Institute Daerah Istimewa Yogyakarta pada hari Jumat (11/10).
M. Hasnan Nahar, M.Ag, Ketua Bidang TKK DPP IMM DIY mengatakan bahwa pembukaan kegiatan PM3NAS kali ini dihadiri oleh tamu spesial yaitu Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta. Alasan mengapa Kapolda DIY diundang adalah resolusi konflik antar umat beragama. Memang tidak bisa dihindari konflik horizontal yang terjadi di tengah masyarakat seputar keagamaan, maka dari itu pihak kepolisian turut dihadirkan dalam acara pembukaan PM3NAS.
Hal tersebut sebagai dukungan dari salah satu materi yang mengangkat judul “Resolusi Konflik Antar Umat Beragama” yang akan disampaikan oleh Muchamad Arifin, S.Ag., M.Ag, Ketua Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kegiatan PM3NAS akan berlangsung selama tiga hari dua malam dari mulai hari Jumat (11/10) sampai dengan Ahad (13/10). Kegiatan ini diikuti oleh berbagai perwakilan mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan jumlah sekitar 30 mahasiswa. Acara mubaligh ini tidak dimonopoli dari satu daerah saja, melainkan melibatkan banyak daerah, di antaranya Yogyakarta, Ciamis, Jawa Barat, Kalimantan, Jakarta, Sulawesi, Gorontalo, Jawa Timur, NTB, Malang.
Dalam sambutannya, Hasnan menjelaskan program kerja apa saja yang dilakukan DPP IMM DIY selama kepengurusan, yang terdiri dari kajian mahasantri, konten digital, PM3NAS, dan pembuatan buku. “Program kerja ini dirancang dengan tujuan dakwah kepada masyarakat yang mana mempersiapkan generasi yang akan datang melek terhadap perkembangan zaman,” kata Hasnan.
Adapun, tujuan dari pelatihan ini adalah meningkatkan al-qudrah da'i/kompetensi mubaligh berupa kompetensi: al-asasiyah/dasar, al-ikhtisasiyah/keahlian, al-imadiyah/penunjang, dari para mahasiswa muhammadiyah. Sehingga menjadi mubaligh yang kaffah untuk menjawab tantangan zaman.
Sambutan yang kedua disampaikan oleh Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si, Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Fathurrahman menyampaikan bahwa bermuhammadiyah itu mudah, rumusnya keislaman, kemajuan, dan ke-Indonesia-an.
Sambutan yang ketiga disampaikan oleh Suwondo Nainggolan, S.I.K., M.H., Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta. Suwondo lebih banyak menyampaikan kasus-kasus kejahatan dalam masyarakat yang marak terjadi di Yogyakarta. Kasus semacam beredarnya minuman keras, pinjaman online, dan judi online yang banyak terjadi di kalangan masyarakat tua maupun muda.
Kebanyakan kasus yang terjadi di masyarakat yang dilaporkan atau tidak ke pihak kepolisian, lebih banyak yang tidak dilaporkan. Di akhir sambutannya, Kapolda menitipkan harapan besar bahwa melalui kegiatan PM3Nas ini akan lahir pemimpin-pemimpin masa depan yang berakhlak mulia, berilmu, dan memiliki wawasan kebangsaan, sehingga tujuan bersama dapat tercapai.
Kegiatan pembukaan PM3NAS diakhiri dengan kegiatan simbolik pemukulan gong oleh Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, yang menandakan dimulainya secara resmi rangkaian acara PM3NAS. Kehadiran Prof. Hilman sebagai tokoh penting di bidang keagamaan menambah nilai bagi para peserta, mengingat perannya yang dihormati dalam dunia dakwah Muhammadiyah.
Setelah resmi dibuka, para peserta dari berbagai daerah akan mengikuti serangkaian pelatihan yang dirancang untuk membentuk kader dakwah Muhammadiyah yang tangguh dan siap menjawab tantangan zaman. (*)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow