PENGAJIAN RANTING ‘AISYIYAH NITIKAN BAHAS PSIKOLOGI LANSIA
YOGYAKARTA — Jum’at sore 16 Februari 2018, Pimpinan Ranting ‘Aisyiah (PRA) Nitikan mengadakan pengajian selapanan di Masjid Sulthonain, Nitikan, Yogyakarta dengan tema “Mengenal Lansia & Kewajiban yang Muda”. Sebagai pemateri Hj. Nanum Sofia, S.Psi., S.Ant., M.A., dosen Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII). Dilatarbelakangi oleh masih banyaknya masyarakat yang awam terhadap perubahan kondisi fisik dan psikologis lansia (lanjut usia), baik pada keluarga dan orang terdekat lansia maupun pada lansia itu sendiri. Perubahan kondisi fisik pada lansia dapat segera terdeteksi secara kasat mata, berbeda dengan perubahan kondisi psikologis yang membutuhkan sensitivitas keluarga dan orang terdekat lansia agar antara lansia dan kaum muda bisa saling bersinergi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masing-masing.
Nanum Sofia, pemateri yang juga alumnus Pondok Modern Gontor ini menjelaskan tentang bagaimana lansia mengalami penurunan kemampuan fisik dan psikologis seperti misalnya dementia, alzheimer atau yang sering dikenal dengan istilah pikun di Indonesia. Namun, tidak semua lansia mengalami hal tersebut. Dosen psikologi Universitas Islam Indonesia (UII) ini juga memaparkan bahwa beberapa aktivitas yang bisa meminimalisir terjadinya dimentia/alzheimer pada lansia adalah melakukan aktivitas seperti mengaji (membaca dan menghafal Al-Qur’an), membaca buku, menulis, berorganisasi, olahraga, serta menjaga asupan makanan.
Dalam pandangannya, bagi lansia, fokus utamanya pada fungsi otak dan tulang, karena keduanya punya penurunan. Selain susu, tempe merupakan salah satu makanan penyumbang kalsium yang mempunyai kandungan fitoestrogen yang berfungsi memperkuat massa tulang.
Lansia harus mawas diri dan sadar diri dengan penurunan fisiknya sehingga tidak memforsir diri dalam beraktivitas. Sebaliknya, yang muda punya kewajiban mengasuh dan membimbing yang tua. Karena lansia, dalam hadis Nabi saw, adalah pintu surga dan ladang pahala.
Menurut Rahma Kusuma Fitri, S.Psi., Sekretaris Majelis Dikdasmen Pimpinan Ranting ‘Aisyiah (PRA) Nitikan, bahwa pengajian rutin Jum’at Pahing yang diselenggarakan oleh PRA Nitikan sangat penting karena selain sebagai strategi dakwah amar ma’ruf nahi munkar, juga sebagai salah satu ajang untuk persemaian kader muda di lingkungan ‘Aisyiyah Nitikan. Meskipun pengajian ini dimaksudkan untuk persemaian kader muda, beberapa ibu dan lansia di Nitikan juga tidak luput untuk rutin menghadiri pengajian ini.
Rahma, yang juga jamaah pengajian Masjid Sulthonain Nitikan ini juga berharap masyarakat Nitikan dan anggota PRA Nitikan pada khususnya bisa mewujudkan Nitikan menjadi kampung yang ramah lansia. Lansia di sekitar Nitikan mampu mengenali perubahan di dalam diri sehingga bisa meningkatkan kualitas hidupnya dengan melakukan aktivitas yang bermanfaat.
Selain itu, salah satu kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh PRA Nitikan (dalam hal ini Majelis Kesehatan) untuk membantu mengoptimalkan kualitas hidup lansia adalah senam lansia dan klub renang. Khusus untuk klub renang, kegiatan ini terbuka untuk para lansia, remaja, dan dewasa. “Tidak hanya sebagai ajang untuk berolahraga, klub renang ini diharapkan bisa memfasilitasi dan membantu meningkatkan kualitas hidup lansia, serta sebagai salah satu strategi persemaian kader bagi para lansia dan kaum muda Nitikan agar bersinergi mewujudkan Nitikan sebagai kampung baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur yang masyarakatnya tentunya sehat secara holistik (sehat fisik & psikisnya),” pungkasnya (rahma/erha)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow