PCM Kasihan Gelar Kajian Penghujung Tahun 2019
BANTUL — Satu aspek pokok yang menjadikan Muhammadiyah menjadi besar adalah pola organisasi yang selalu mengamalkan firman Allah SWT.
Hal itu disampaikan Dr Untung Cahyono, SH, M.Hum, Ketua PWM DIY, di depan Ortom, amal usaha Muhammadiyah (AUM), warga Muhammadiyah dan Aisyiyah Kasihan, Bantul, yang mengikuti kajian di penghujung tahun 2019 pada 31 Desember 2019 malam di Masjid KH Ahmad Dahlan, Kampus Terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Untung Cahyono menyampaikan, seiring dengan pengelolaan organisasi modern yang harus selalu melakukan audit terhadap kinerja, maka Muhammadiyah jauh-jauh hari sudah melaksanakannya.
Menurut Untung, belajar dari pendirian Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang tergabung dalam PTM se-Indonesia, tidak lepas dari perbaikan terus-menerus yang mendasarkan kepada evaluasi kinerja.
“Selain itu, Muhammadiyah berkembang karena kader-kader yang telah dihasilkannya,” kata Untung Cahyono, yang menambahkan beberapa kriteria kader ideal dalam Muhammadiyah.
Bagi Untung Cahyono, kader ideal Muhammadiyah harus memenuhi empat syarat, yaitu keislaman, akademik-intelektual, keorganisasian dan kepemimpinan serta kepeloporan dan kemanusiaan.
Pada kesempatan itu, Untung Cahyono menutup kajiannya dengan menekankan bahwa warga Muhammadiyah harus bisa mengenali diri. “Sehingga dapat membedakan dengan pribadi lainnya dan mengetahui karakter seperti apa yang harus dimiliki oleh warga Muhammadiyah,” ungkap Untung Cahyono, yang berharap kepada warga Muhammadiyah untuk membaca buku “Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah” yang kemudian dipahami. (*/Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow