Pak Gita dalam Pengajian Muhammadiyah Turi: Cek Dulu, Jangan Asal Share

Pak Gita dalam Pengajian Muhammadiyah Turi: Cek Dulu, Jangan Asal Share

Smallest Font
Largest Font

SLEMAN – Keluarga besar Muhammadiyah Kapanewon Turi, Sleman, menggelar Pengajian Ahad Kliwon pada 13 Februari 2022. Kegiatan ini adalah agenda rutin PCM Turi bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Ngablak, Bangunkerto, menghadirkan ustadz H. Gita Danupranata, S.E., M.M., Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY.

“Kajian ini dihadiri sekitar 200 orang dengan menerapkan protokol kesehatan. Harapannya dapat memberi semangat, menggairahkan, silaturahmi, dan menambah ilmu,” kata Bambang Rahmanto, Ketua PCM Turi, pada pembukaan kajian.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ustadz Gita Danupranata menegaskan, sebagai orang yang beriman senantiasa bersabar dan bertawakal selama menjalani ujian dan cobaan. Dalam situasi pandemi Covid-19 hendaknya kita menyandarkan kembali kepada Allah atas setiap cobaan apa yang dihadapi.

Dalam Surat Al-Baqarah 153 Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” Kemudian dalam surat yang sama di ayat 155, “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.”

Disampaikan pula bahwa saat ini kita berada di tengah dunia teknologi informasi IT yang berkembang sangat cepat. Pengusaan akan informasi, big data, dan artificial intelegent menjadi sebuah realita tantangan dakwah bagi warga persyarikatan agar tidak tergagap-gagap dengan fenomena kekinian tersebut.

Salah satu hal penting tentang dunia IT adalah bagaimana mensikapi berita yang begitu banyak berhamburan di sekitar kita melalui medsos. Setiap berita yang dihasilkan di baliknya mengandung tujuan tertentu pembuatnya dan ini belum tentu benar atau sesuai dengan aqidah Keislaman dan pemikiran kita.

Di sinilah pentingnya kita melakukan reframing yaitu dengan kembali isi sebuah pengalaman atas suatu perilaku/kejadian untuk mengambil hikmah atas peristiwa yang terjadi. Dengan reframing terhadap sebuah peristiwa atau berita kita bisa tepat dalam bersikap.

Jangan sampai  menjadi orang yang rugi mencit, yaitu meskipun mengaji dan shalat namun masih melalukan ghibah atau menggunjing. Potensi ini semakin dimudahkan di tengah era digital, dimana penyebaran berita sangat cepat namun bisa justru menjadi ladang ghibah.

“Kunci untuk mengatasinya adalah dengan memfilter berita dengan cermat sebelum dishare. Jangan sampai balapan share berita hanya karena nafsu merasa tahu lebih cepat, tanpa dicermati dengan seksama,” tandasnya.

Di akhir kajian, Ketua PCM Turi menyampaikan kepada jama’ah, terbukanya peluang beramal jariyah dengan rencana pengadaan ambulan yang sangat berguna untuk kegiatan kemanusiaan dan persyarikatan. (*)

Berita diterima mediamu.com dari PCM Turi
Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow