ads
Open Show PW IPM DIY Jadi Ruang Apresiasi Seni Budaya yang Inklusif

Open Show PW IPM DIY Jadi Ruang Apresiasi Seni Budaya yang Inklusif

Smallest Font
Largest Font

BANTUL – Sebuah panggung terbuka “Tiba-Tiba Open Show” digelar Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PW IPM DIY) dengan tema “Merdeka Berkarya” untuk mewadahi potensi dan kreativitas masyarakat, baik difabel maupun non difabel. Selain untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, kegiatan pada Ahad (26 Muharram 1445 H bertepatan 13 Agustus 2023) ini juga merupakan bagian semarak Musyawarah Wilayah (Musywil) ke-23 IPM DIY yang akan berlangsung September mendatang.

Kegiatan yang diadakan di kompleks Pendopo Akademi Komunitas Negeri Seni dan Budaya Kota Yogyakarta ini dihadiri Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY dan perwakilan Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (Hidimu), serta kader IPM se-DIY.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Terdapat berbagai perwakilan sekolah, komunitas, serta masyarakat umum yang menyuguhkan beragam tampilan, mulai dari seni, sastra, musik, tari, dan sebagainya. Di antaranya adalah siswa-siswi SLB Muhammadiyah Dekso, SLB Sekar Melati Muhammadiyah Imogiri, SLB Muhammadiyah Gamping, anggota Bidang Seni Budaya dan Olahraga Hidimu, dan lain-lain.

Dalam sambutannya, Ketua Umum PW IPM DIY, Racha Julian Chairurrizal, menyampaikan bahwa spirit kegiatan ini dilandasi refleksi terhadap Surat Abasa yang berarti “bermuka masam”. Surah ini berkisah mengenai Nabi Muhammad SAW yang ditegur Allah SWT lantaran sempat mengabaikan Ibnu Ummi Maktum, seorang sahabat yang buta. Sahabat itu hendak meminta nasihat ketika Rasulullah SAW tengah berdiskusi dengan kaum kafir Quraisy.

“Kisah ini mengingatkan manusia agar tetap peduli dan menghargai sesama, termasuk kelompok difabel. Oleh karena itu, PW IPM DIY menghadirkan kegiatan Open Show yang memberi ruang bersama bagi difabel maupun non difabel,” ujarnya.

Ajiwan Arief Hendradi, Wakil Ketua DPW Hidimu DIY, mengapresiasi terlaksananya kegiatan Tiba-Tiba Open Show. “Kami memiliki cita-cita masyarakat Indonesia menjadi lebih inklusif atau menerima keberagaman,” ungkapnya.

Inilah mengapa Hidimu hadir dan mendorong anggotanya ikut terlibat dalam kegiatan ini. “Kalau temen-temen difabel biasanya bilang ‘no one left behind’ tidak ada satu orang pun yang tertinggal dalam pembangunan, maka kami juga berharap tidak ada satu orang pun yang tertinggal untuk memperoleh kebahagiaan di urusan dunia maupun akhirat atau memperoleh ridho dari Allah SWT,” lanjutnya.

Ketua PWM DIY, M. Ikhwan Ahada, menyampaikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. “Seni adalah sesuatu yang tidak bertentangan dengan fitrah manusia, bahkan seni lebih diwujudkan dalam rangka mengaktualisasikan sifat dan asma Allah yang disebut Al Jamil (Yang Maha Indah). Sesuatu yang indah tidak hanya dinyatakan dalam kata, tapi juga di dalam laku,” jelas Ikhwan saat mengulas pernyataan dalam Munas Tarjih Muhammadiyah tahun 1995 yang selaras dengan spirit acara hari itu.

Ia juga menyampaikan harapan agar dakwah-dakwah komunitas harus terus ditekuni. “Alhamdulillah atas dukungan PW IPM DIY dan PD IPM Bantul, mudah-mudahan acara ini terus bisa diselenggarakan secara rutin dan dikembangkan jauh lebih besar kebermanfaatannya,” harapnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan tampilan-tampilan para pelajar dan masyarakat baik difabel maupun non difabel. Terdapat tampilan tari, gerak dan lagu, pembacaan puisi, shalawat, menyanyi, dan sebagainya yang berhasil memadukan suasana ceria dan haru menjadi satu.

Untuk membantu para difabel tuli, disiapkan penerjemah bahasa isyarat yaitu kader Muhammadiyah. Akses jalan ke panggung juga dilengkapi papan miring agar mempermudah peserta yang menggunakan kursi roda. (*)

Kontributor: Ahimsa

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow